Mohon tunggu...
amk affandi
amk affandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

coretanku di amk-affandi.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Geometri (Bukan) Hitungan

4 April 2010   17:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:59 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah judul diatas benar? Benar, menurut proses. Begitu Anda ketemu dengan benda geometri, persepsi yang pertama adalah bentuknya. Bagi yang sampai saat ini masih alergi terhadap hitung-menghitung, maka geometri menjadi penawar untuk sekedar intermezzo. Dalam matematika geometri itu bukan hitungan, tapi bayangan. Anda yang suka membayangkan pasti mahir geometri. Membayangkan adalah suatu peristiwa saat pikiran melayang-layang tanpa pijakan. Transformasikan energy ilmu mengangan-angan untuk mewujudkan bahwa geometri itu gampang, semudah membayangkan.

Manusia purba, sebelum mengenal hitungan telah memanfaatkan benda-benda geometris. Dalam perkembangan berikutnya, mereka bahkan sudah membuat benda geometris. Saat mempertahanan hidup yang harus dilakoni dengan berjibaku melawan alam, manusia mampu untuk mendesain tempat tinggal yang mirip kubus, membikin tombak yang ujungnya seperti kerucut. Juga mampu menyimpan air dalam batu yang berbentuk tabung. Jadi tidak salah, bila ada yang beranggapan bahwa geometri lebih dulu dimanfaatkan daripada hitungan. Hitungan terlahir saat manusia sudah mencapai peradaban tempat tinggal yang menetap. Aktifitas yang dapat dilakukan berkali-kali ditulis dalam bentuk symbol.

Jadi mengapa geometri (ada juga yang mengatakan ilmu ukur) yang semestinya semudah membayangkan, kemudian kabur, hilang tak berkesan? Nah, agar supaya bayangan bisa diwujudkan atau divisualkan, maka dibuatlah alat bantu untuk memperagakan bentuk geometris. Pikiran akan digiring dengan benda yang realita, yang dapat diraba. Bagi, pengajar yangmalas menggunakan alat peraga, maka diciptakanlah software untuk membantu dari persepsi bayanganmenjadi realitas. Sangat disayangkan bila guru hanya mampu menguasai Microsoft office atau sejenis.

Software yang sekarang beredar sangat banyak. Ada yangberbayar ataupun gratis. Menggambar dengan tiga dimensi sangat membantu orang lain dapat memahami benda secara terperinci. Bahkan, software yang tersedia telah menghidangkan menu yang spesifik. Seorang arsitek pastilah kenal dengan 3Dmax, desainer pasti hafal corel draw. Anda seorang guru matematika, atau sebagai orangtua, program apa yang fasih digunakan untuk membantu anak memahami geometri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun