Mohon tunggu...
Muhammad Affandes
Muhammad Affandes Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

No what... what lha

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Merkuri pada Mainan Anak

8 Februari 2012   06:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:55 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini sya banyak dengar tentang bahaya mainan anak yang mengandung logam berat merkuri pada catnya. Beberapa media gencar mensosialisasikan akan bahaya pada mainan anak, sehingga bertambah satu lagi hal yang membuat masyarakat khawatir, mainan anak.

Aneh, mengapa mainan anak yg menjadi kambing hitam? Bukankah bahaya tersebut banyak terdapat pada catnya? Klo begitu ya sudah, buat aja mainan anak yang tidak menggunakan cat tersebut. Beres kan? Toh, mainan anak yang terbuat dari kayu masih terlihat bagus dengan warna asli kayunya.

Bagi sebagaian produsen mainan anak tentu menjadi masalah, karena mereka membutuhkan cat tersebut untuk membuat produk mereka lebih menarik. Klo sudah begini, tentu solusinya mencari bahan cat yang tidak mengandung bahan berbahaya tersebut. Nah, lalu kenapa masih saja 'mainan anak' yang terus menjadi kambing hitam. Ayolah kawan, berpikirlah.

Berbeda dengan para pakar kesehatan. Mereka menyebutkan bahwa merkuri yang terkandung pada bahan cat pada mainan anak tersebut sangat berbahaya, benar. Zat berbahaya tersebut bisa masuk ke dalam tubuh bisa melalui mulut, benar juga. Lalu 'mungkin' bisa melalui pori-pori kulit. Nah, kok 'mungkin' ? Maksudnya apa?

Kalau lah memang zat berbahaya pada cat tersebut bisa masuk melalui pori-pori kulit, lalu apa penjelasannya sampai saat ini masih menggunakan cat pada dinding rumah kita dan belum ada kabar bahaya merkuri pada cat tembok dan cat pintu rumah? Atau mungkin cat tembok dan cat tembok rumah tidak mengandung bahan berbahaya? Ya sudah lah klo begitu, pake aja cat tembok atau cat pintu rumah untuk mainan anak tersebut. Beres!

Ini terkesan seperti ada unsur 'udang di balik bakwan'. Menjadikan mainan anak sebagai kambing hitam atas bahaya cat yang ada pada mainan tersebut. Pada hal cat tersebut dipake bukan hanya untuk mainan anak, tapi tembok rumah dan furniture yang ada di rumah. Bagaimana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun