Mohon tunggu...
Wafaul Ahdi
Wafaul Ahdi Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA

Affah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hantu di Balik Ucapan Sang Mamah

31 Oktober 2020   04:59 Diperbarui: 31 Oktober 2020   05:02 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wartapilihan.com

Aku benci hujan, aku takut hujan, aku tidak bisa bersahabat dengan hujan.

Alay banget sih kamu, takut kok sama ujan. Hujan itu cuma air bukan bom yang akan melukaimu. 

Bener banget tuh orang Hujan kan cuma Air bukan saos yang  bakal bikin kamu kepedesan! (Nyinyiran Mereka)

Bukan hanya sekali atau dua kali saja aku mendapatkan pelakuan demikian. Sudah terlalu sering sampai-sampai aku saja lupa berapa kali aku harus di hadapkan dengan cercaan itu. Jangankan mereka, aku saja heran dengan diriku sendiri mengapa aku bisa sebegitu parno nya dengan Hujan. 

Aku berfikir mungkin saja jika aku masih kecil aku takut akan ancaman dari Mamah, karena aku belum banyak mengerti akan sesuatu. Namun, sekarang usiaku sudah menginjak dewasa tetapi entah mengapa ketakutanku tidak berkurang sedikitpun. 

Bahkan ketakutanku bukan hanya sekedar hujan sajatetapi banyak ketakutan lain yang aku rasakan dan tidak banyak orang yang mengetahuinya. Karena, aku selalu menyembunyikannya agar mereka tidak menjadikan ketakutanku sebagai bahan bully an mereka untuk yang kesekian kalinya.

Inilah salah satu dampak yang akan terjadi jika sedari kecil anak tidak diberikan sebuah kesempatan untuk dapat mengeksplorasi dunia luar. Itu hanya salah satu kisah sederhana yang dapat di ambil pelajaran berharga didalamnya. Masih banyak dampak yang lebih ekstrim lagi yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh siapapun. 

Eksplorasi adalah bagian dari sebuah proses stimulasi. Stimulasi sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak dan bisa terwujud dalam bentuk eksplorasi. Namun, apabila eksplorasi tersebut di putus begitu saja, dalam artian orang tua melarang aktivitas yang diinginkan anak maka resiko yang akan dihadapinya adalah anak menjadi pribadi penakut. Dan apabila anak secara terus menerus mengalami penolokan demikian, dampaknya tidak akan terhenti di waktu yang singkat saja namun akan terlihat hingga di masa mendatang. (Ratih Ibrahim Seorang Psikolog)

Alih-alih tudingan orang tua yang menganggap bahwasannya bermain diluar adalah sarangnya kuman dan bakteri sehingga anak dibiarkan terkurung di balik jeruji jendela. Padahal alam justru menyimpan sejuta ilmu yang akan bermanfaat bagi anak tersebut. Membiarkan anak bermain di dunia terbuka tidak seburuk yang ada di bayang-bayang fikiran orang tua.

Dalam kajian studi yang dipublikasikan oleh Australian Journal Environmental Education menyatakan bahwa membebaskan anak bermain di dunia terbuka bukan hanya menjadikan anak lebih bugar dan sehat. Tetapi hal tersebut akan menjadi sebuah kegiatan yang efektif untuk mendorong anak menumbuhkan benih kecintaan nya terhadap alam di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

Sebuah rasa cinta orang tua bukan hanya sekedar diukur dengan uang, membelikan mainan-mainan kesukaannya, mainan-mainan yang mahal. Namun, kebutuhan mereka pula harus menjadi perhatian yang lebih. Anak yang pintar dan anak yang sukses tidak akan tecipta apabila tidak di lakukan suatu eksplorasi dari anak itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun