Mendapati hal itu, Romo K.H. Moch. Djamaluddin Ahmad kemudian dawuh: "Kok pakai muallaq begini. Umpama tidak naik lo Abah tidak apa-apa, biar tambah hafal sama pelajarannya".
"Dalam benak saya berkata: Waduh, kalau tak teruskan seperti ini, bodoh sungguhan nanti saya. Akhirnya saya berusaha belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh sampai pada ujian berikutnya bisa mendapatkan nilai 9" Ucap Abah Idris.
Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berasil. Ikhtiarnya adalah man istaho'tum. Berarti sampai pada batas kemampuan kita. Semaksimalnya, bukan semampunya. Ini adalah adab, bentuk Syukur kita atas segala nikmat rezeki yang Allah berikan baik berupa kesehatan, kemampuan, akal, kesempatan dan banyak hal. Jika kita berusaha belum maksimal tetapi sudah mengatakan: aku akan tawakal, maka tarokal adab, hal tersebut telah meninggalkan adab.
"Maka, Kita usahakan semaksimal mungkin apa yang telah kita cita-citakan. Tapi sesungguh apapun usaha yang kita lakukan, ingat, hasilnya tetap dipasrahkan kepada Allah." Pungkas Beliau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H