Mohon tunggu...
Affa 88
Affa 88 Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Social Activist, Nahdliyin

Ojo Dumeh, Ojo Gumunan, Ojo Kagetan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Save Palestine or Save Indonesia

18 Juni 2010   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:28 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_170374" align="aligncenter" width="450" caption="http://gazanews.wordpress.com/"][/caption]

Pernahkah dibenak kita berpikir kenapa santri-santri Pondok Pesantren atau jamaah majelis muhiibin (Majelis Rasulullah SAW Jakarta misalnya) tidak terjun dalam demonstrasi besar turun ke jalan menentang keberingasan tentara laknat Israel terhadap kapal bantuan kemanuisiaan Palestina beberapa minggu lalu. Padahal kita tahu ribuan jamaah HisbutTahrir Indonesia maupun kalangan Parpol seperti Partai Keadilan Sejahtera menggelar demo besar di jalan-jalan protockl ibukota bahkan sebagian menggelar latihan siap jihad ke Palestine. Dan juga beberapa email dan sms maupun saran langsung kepada para guru dan kiai pondok pesantren sudah dilayangkan, namun tetap saja belum berani beranjak ke lapangan.

Guru sekaligus Pembina Majelis Rasulullah SAW, Al Habib Munzir Al Musawa mengungkapkan belum atau tidak inginnya beliau dan jamaah Majelis Rasulullah SAW terjun ke jalan untuk berdemo. Penjelasan beliau bukan berarti tidak peduli sama sekali dengan Palestine karena bagaimanapun mereka yang terbunuh di Palestine adalah saudara kita muslim yang wajib dibela. Namun, ayat "selamatkanlah dirimu dan keluargamu (dulu) dari api neraka..." menjadikan teguran bagi kita bahwa masih banyak yang perlu dipedulikan di bangsa ini, di negara ini, di Jakarta ini.

Di Palestine setiap hari orang mati, tapi mereka syahid. Palestine dalam bencana tapi penuh rahmah dari Allah SWT. Mereka yang mati di Palestine ditunggu oleh syurgaNya Allah. Namun,...

Di Jakarta, di Indonesia banyak orang mati setiap hari dalam keadaan "shu'ul khatimah..." mereka mati dalam nartikota, perjudian, perzinaan, miras, maksiat, dan dalam keadaan belum paham ajaran agama Sayyiduna Muhammad SAW ini. (Masyaalloh..). Bisa jadi mereka orang tua kita, keluarga kita, teman kita, saudara kita, tetangga kita, dan sahabat kita. Mereka yang harus dipedulikan dan diprihatinkan 1000 kali lebih dari pada Palestine.

Beliau kemudian menceritakan pengalamannya dakwah beberapa hari di daerah Papua. Di pulau paling ujung timur Indonesia begitu banyak masyarakat muslim yang kekurangan ustadz. Di Fakfak contohnya, dimana hampir 75 persen warganya muslim tapi pemimpinnya non mulsim. (Masyaalloh..) Bahkan yang lebih mengerikan satu kampung muslim semua tapi tidak ada yang mengerti tata cara shalat, tidak mengerti tata cara puasa, haji, zakat. Padahal dari nenek moyangnya mereka turun temurun beragama Islam rahmatan lil alamin.. Pertanyaannya kenapa tidak ada ustads ke sana? Karena ustad di Jakarta yang mau ke sana biayanya mahal. Sekedar tahu saja bahwa Habib sendiri bersam tiga pendampingnya menghabiskan 50 juta rupiah. Mereka jelas tidak bisa membiayai hanya untuk memanggil guru atau ustads mengajar di sana. APAKAH INI TIDAK DIPEDULIKAN, SAUDARA-SAUDARA KITA SENDIRI, BANGSA KITA SENDIRI?

Singkat cerita ketua adat di sana mengeluh ketika menonton tayangan televisi. Mereka melihat saudara-saudara mulsimnya di Jakarta menggalang dana dan kekuatan untuk solidaritas Palestina, ratusan bahkan milyaran dana terkumpul dari berbagai aliansi untuk PALESTINA? Tapi kami yang di sini sama sekali tidak dipedulikan. Padahal kami cinta Indonesia dan tanah air ini dan tidak ingin lepas dari NKRI karena kami tahu bahwa negeri ini dipimpin oleh seorang Mulsim.

[caption id="attachment_170375" align="aligncenter" width="300" caption="Harusnya mereka lebih kita pedulikan... (http://dakwahafkn.wordpress.com)"][/caption]

Ini bukan lah cerita kayalan dan karangan semata. Ada rekaman videonya di admin Majelis Rasulullah dit org. Bahwa, mereka yang di timur Indonesia sedang membutuhkan ilmu dan uluran tangan kita, bahwa saudara, teman, tetangga kita sendiri sedang terjerembab dalam kemaksiatan yang akan membawanya ke neraka nan kekal abadi... TAPI KITA JUSTRU RIBUT UNTUK MEMBANTU DAN PEDULI KEPADA BANGSA LAIN YANG JAUUUUH DI SANA YANG WAFAT DALAM SYUHADA...!!!

Inilah kunci jawaban, kenapa selama ini majelis rasulullah dan majelis dzikir ataupun shalawat pun juga dengan pondok pondok pesantren tradisional di Jawa Timur tidak turun tangan dalam kegemparan Palestine bukan berarti tidak peduli, tapi karena lebih ada yang dipedulikan.

Dan cara jamaah muhibbin maupun kaum sarungan untuk peduli bukan dengan demo. Tapi berdoa dan berdzikir, "berdemo" kepada Tuhan Yang Maha Berkendak... Semoga kita dalam perlindungan dan keselamatan. Yaa ALLAH selamatkanlah saudara-saudara kami di Palestine... Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun