Mohon tunggu...
Affa 88
Affa 88 Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Social Activist, Nahdliyin

Ojo Dumeh, Ojo Gumunan, Ojo Kagetan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Diaspora*, Musuh Baru Facebook

29 Agustus 2010   04:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:37 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Situs jejaring social paling popular saat ini adalah Facebook yang kini bersaing dengan situs mesin pencari terbesar di dunia, google. Facebook memang menjadi tren masa kini bagi pencinta dunia maya. Kemudahan akses yang tidak harus melalui PC atau notebook melainkan dapat diakses melalui mobile lah yang membuat situs pertemanan ini pesat berkembang terutama di negara-negara dengan penduduk besar di dunia, kecuali China.

Namun pernahkah Anda bosan dengan Facebook atau merasa privasi Anda terganggu dengan bebasnya lalu lintas data di situs ini. Karena memang akhir-akhir ini dunia telah marah dengan sikap Facebook yang mengkomersiilkan informasi pribadi penggunanya. Pada Juli lalu, isu lemahnya perlindungan privasi pengguna jejaring sosial Facebook sempat mendatangkan hujan kritik yang pedas dari para pengguna situs ini. Saat itu, sejumlah pengguna mengeluhkan data pribadi mereka yang tersingkap ke publik dan digunakan untuk berbagai jenis penawaran, seperti kartu kredit, asuransi dan wisata. Padahal para pengguna mengaku tidak pernah memberikan informasi pribadinya kepada siapa pun. Selain itu, Facebook juga dikritik karena terlalu kompleks dan membingungkan.

Nah, pada 15 September mendatang, Anda bisa mencoba untuk bergabung dengan Diaspora, situs jejaring sosial terbaru pesaing Facebook yang mengklaim memiliki keunggulan dalam hal pengendalian informasi pribadi atau privasi penggunanya. Diaspora dirancang sebuah tim yang terdiri dari empat mahasiswa asal New York, Amerika Serikat.

Empat mahasiswa ‘culun' New York University (NYU) itu memiliki ide untuk membangun jejaring sosial yang tidak akan memaksa orang menyerahkan privasi mereka, kepada pebisnis besar semacam, Facebook. Rencana ini menghabiskan waktu sekitar tiga hingga empat bulan untuk menulis kode, dan mereka butuh ribuan dolar AS (puluhan juta rupiah) untuk menghidupkannya. Mereka mengumumkan rencananya pada 24 April lalu. Mereka berhasil mendapatkan target 10 ribu dolar AS ini hanya dalam waktu 12 hari dan uang terus datang. Uang senilai US$100.000 (Rp 9 miliar) telah mereka kumpulkan.

http://www.joindiaspora.com/

Raphael Sofaer (19 tahun), Ilya Zhitomirskiy (20 tahun), Max Salzberg (22 tahun) dan Dan Grippi yang berusia 21 tahun memberi target pada diri sendiri 39 hari untuk mendapatkan USS10 ribu (Rp 91 juta) melalui situs online Kickstarter yang membantu para individu kreatif mendapatkan dukungan. Ternyata apa yang mereka harapkan mendapat sambutan.

Mereka berencana mendistribusikan software tersebut secara gratis. Anak-anak muda ini membuat kodenya terbuka sehingga programmer lain dapat mengembangkan perangkat lunak ini. Mereka menggambarkan Diaspora sebagai software yang mengizinkan pengguna membuka server pribadi mereka sendiri, menciptakan pusat mereka sendiri dan sepenuhnya mampu mengontrol pertukaran informasi yang mereka inginkan. Mereka juga menyatakan telah mempersiapkan cara sehingga para pengguna dapat menentukan konten apa saja yang dibagi kepada rekan-rekan mereka dan konten apa yang hanya dibagi terhadap orang-orang tertentu.

Kemunculan situs pesaing ini tampaknya tidak diambil pusing oleh penemu Facebook, Mark Zuckerberg yang dikabarkan ikut mendonasikan dana untuk pengembangan situs Diaspora tersebut. Banyak orang merasa pesimistis bahwa situs baru ini dapat menyaingi Facebook yang sekarang telah memiliki 500 juta anggota dan diperkirakan bernilai US$ 33 miliar. Namun, factor ‘bosan' terhadap sesuatu bisa membuat anggota facebook beralih kepada diaspora yang akan menjadi open-source baru bagi mereka yang ingin meninggalkan 'rumah' lamanya itu.

Bagi yang sudah tidak sabar, silakan kunjungi situs preview-nya di http://www.joindiaspora.com/

rujukan : liputan6.com, tempointeraktif.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun