Masih hangat di ingatan kita bagaimana penyelenggaraan SEA Games ke XXVI 2011 di Palembang-Jakarta, Indonesia beberapa waktu lalu yang membawa Indonesia sebagai juara umum, tidak luput dari kritik. Meskipun terbilang cukup sukses sebagai panitia penyelenggara, SEA Games 2011 di Indonesia sempat dikeluhkan masyarakat atas mahalnya harga tiket menonton dan mendukung laga-laga para atlet berjuang mengibarkan Bendera Indonesia dan meraih medali. Hal ini juga sempat tersiar kabar ketika laga semifinal dan final cabang paling populer yakni Sepakbola dimana Timnas Indonesia U-23 mampu melangkah ke final meskipun kalah dari juara bertahan Malaysia, tiket yang dijual direncanakan akan ada kenaikan harga.
Melihat antusiasme yang terjadi pada perhelatan SEA Games lalu, maka beberapa hari lagi Indonesia kembali kedatangan tamu  para atlet dari Asia Tenggara dalam rangka even olahraga Asean Para Games (APG) ke VI di Solo, Jawa Tengah. APG adalah acara multi-olahraga dua tahunan yang diselenggarakan setelah setiap SEA Games untuk atlet dengan cacat fisik yang berada di bawah pengaturan ASEAN Para Olahraga Federation (APSF). Permainan yang diselenggarakan oleh negara yang sama di mana SEA Games berlangsung.
Solo, kota yang sedang memiliki semangat perubahan yang luar biasa ditunjuk untuk menjadi kota tuan rumah APG yang berpusat di Stadion Manahan. Nah, karena ajang ini ditujukkan untuk atlEt dengan cacat fisik, maka diperkirakan animo penonton sedikit berkurang dari ajang SEA Games. Padahal, tingkat kesuksesan sebuah even olahraga ditentukan oleh jumlah pengunjung yang menyaksikan acara tersebut. Namun, Pemkot Solo selaku Panitia Daerah (Panda) pelaksanaan APG saat ini tengah gencar melakukan publikasi agar ajang ini diminati masyarakat dalam mendukung tim kebanggaan, khususnya kontingen Indonesia sehingga dalam even tingkat Asia Tenggara tersebut bisa dihadiri pengunjung dengan kapasitas semaksimal mungkin pada setiap pertandingan yang digelar. Melihat tolok ukur keberhasilan sebuah even berdasarkan banyak dan tidaknya yang menonton, maka guna memacu hal tersebut, panitia akan membebaskan tiap penonton dari biaya masuk alias gratis. Namun demikian, Pemkot, seperti dikutip media berita di Solo, tidak akan meliburkan siswa sekolah, baik dari SD sampai dengan SMA selama even tersebut digelar. Seandainya ada pertandingan di jam-jam sekolah, kita menganjurkan kalangan masyarakat yang lain yang akan memadati arena pertandingan.
Dengan kebijakan ini, dipastikan kritik yang sering muncul karena mahalnya tiket pertandingan akan dikurangi dan bahkan tidak akan terjadi. Selain itu, Panda juga akan membuat inovasi-inovasi baru dalam menyukseskan penyelenggaran even ini dengan memanfaatkan nama Solo yang saat ini sedang naik daun. Semoga hajat dua tahunan yang akan dibuka pada 15 Desember 2011 mendatang bisa berjalan sukses dan Indonesia sebagai tuan rumah, kembali lagi, sukses sebagai penyelenggara dan sukses sebagai juara./Affa_from SOLO City
SIMAK LIPUTAN ASEAN PARA GAMES 2011 SOLO - INDONESIA (12-22 DES 2011) DI AKUN INI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H