Mohon tunggu...
Affa 88
Affa 88 Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Social Activist, Nahdliyin

Ojo Dumeh, Ojo Gumunan, Ojo Kagetan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Doa SBY dalam Hujan dan Terik

2 Maret 2010   08:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:39 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden SBY juga manusia, yang tak ingin melupakan kebutuhan ruhaninya. SBY yang menjadi sosok jenderal sekaligus pemimpin bangsa ini, sewaktu saat harus berada dibelakang. Itulah SBY, seorang yang kini sedang gundah gulana meratapi pelbagai kasus di negaranya, Indonesia. Ketika pembantu setia, Pak Bud di"maling-maling"in, Bu Sri di"drakula"in, dia hanya pasrahkan kepada Yang Maha Mengatur. Dua minggu berturut-turut SBY benar-benar kembali seperti layaknya hamba Tuhan yang tak akan luput dari kesalahan dan kehilafan. Rakyat yang di atas sedang bergejolak, Rakyat yang di bawah berteriak mendengar dan menyaksikan kasus terbesar dalam satu dekade, The Century Case.. Siapa sasaran dari tanggungjawab masalah ini kalau bukan sang penerima mandat rakyat, Pemimpin bertubuh tinggi besar itu. [caption id="attachment_84603" align="alignnone" width="300" caption="Hujan rahmat, doa bersama Habib Hasan Assegaf"][/caption] Ya, pertengahan Januari SBY berdzikir dan Berdoa bersama Majelis Taklim Nurul Musthofa pimpinan Al Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf di derasnya hujan Monas. Do'a do'a dari para Ulama dan Habaib serta puluhan ribu jamaah yang memadati pelataran monas mencoba menghibur hati sang persiden. Gerimis menuju Hujan semoga menghujani rahmat dalam hati Pak SBY. [caption id="attachment_84592" align="alignnone" width="300" caption="bersama Nurul Musthofa dalam hujan deras... Hujani rahmat MU !"][/caption] Pun juga dengan peringatan Maulid Nabi Agung Muhammad SAW di tempat yang sama tanggal 26 Februari kemarin. Kini bersama sekitar 300.000 jamaah Majelis Rasulullah SAW yang datang tidak hanya dari Jakarta melainkan dari seluruh Indonesia. Majelis keagamaan pemuda terbesar di Indonesia ini dipimpin oleh Al Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa, murid ulama kenamaan timur tengah, Al Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz. Saya berkesempatan ikut menghadiri acara akbar tahunan ini. Meskipun saya benar-benar takjub akan panas terik mentari pagi di monas waktu itu.. Saya sedikit menukil doa dan harapan dari sang Guru : "Di tengah-tengah kami hadir pemimpin bangsa muslimin terbesar dunia, beri beliau kedamaian, ketenangan, kekuatan, semoga ketika panas membakar kita saat ini, Allah mengharamkan kita dalam panasnya api neraka, Semoga  Tuhan menajdikan Indonesia dilimpahi kemakmuran, kedamaian, kebahagiaan, serta kesejahteraan dan hidayah. Kita mohon agar Indonesia dijauhkan dari segala musibah dan bencana..." AMIIIIN, sambut para jamaah.. [caption id="attachment_84597" align="alignnone" width="300" caption="kali ini bersama Majelis Rasulullah SAW dalam panas terik mentari..."][/caption] Acara ini pula dihadiri oleh Wakil Presiden Budiono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. [caption id="attachment_84598" align="alignnone" width="300" caption="Bersama Habib Munzir Al Musawa"][/caption] Sedangkan SBY dalam sambutannya menerangakn pentingnya persatuan dan kesatuan umat, "Saya sebagai yang sedang mengemban amanah pada negara ini, mengajak Anda semua untuk berjuang membangun negeri ini menjadi lebih maju, adil, aman dan sejahtera, Sebagaimana yang kita tahu, bahwa Allah tidak akan mengubah apa pun kecuali sebagai umatnya kita berusaha untuk mengubah itu menjadi yang lebih baik, dan saya rasa apa saya lakukan sekarang tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia demi kehidupan yang lebih baik lagi," [caption id="attachment_84600" align="alignnone" width="300" caption="puluhan anak dari majelis di Papua ikut mendoakan SBY, Amiin Ya Alloh"][/caption] Ketika pulang, beberapa teman saya bilang dalam sms nya, ; Ah itu bukannya pak Beye nyari dukungan.. Biasa, dia lagi butuh dukungan... Memang benar sih, Pak Beye lagi mencari dukungan kepada yang Maha Mendukung, Sang Ilahi yang menentukan hidup dan mati.. Salam, affa Sumber gambar : facebook grup dan detik.com artikel terkait : Berdemolah Pada Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun