Ketika saya membaca buku filsafat, politik, hukum dan sebagainya, nama Socrates selalu ada dan bahkan banyak orang yang mengutip bahasanya. Baik pada saat mereka berbicara dengan orang lain maupun pada saat berdebat. Satu hal yang masih saya ingat, ketika ia mengatakan "One thing only i know, and that is that I know nothing" artinya hanya satu hal yang saya ketahui, bahwa saya tidak tahu apa apa.
Dari pernyataan beliau, kita dapat memahami bahwa dia adalah orang yang bijak dan tidak menyombongkan diri, biar sekalipun dirinya seorang filsuf. Ia selalu merendahkan diri sebagai manusia yang hanya tahu sedikit dengan pengetahuan yang dimilikinya dan mengakui keterbatasan pengetahuan setiap manusia. Lalu, Socrates itu siapa?
Socrates adalah salah satu tokoh filosof terbesar dalam sejarah. Dalam perjalanan hidupnya, ia mencari kebenaran dan pemahaman yang mendalam tentang dunia dan dirinya sendiri.
Ia lahir di Athena pada tahun 469 SM, dia tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan pemikiran dan pengetahuan. Namun, Socrates tidak puas dengan pengetahuan yang diberikan kepadanya. Dia merasa ada yang lebih dalam dan lebih penting dalam hidup ini.
Socrates memulai perjalanan filosofisnya dengan bertanya. Dia percaya bahwa dengan bertanya, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri kita sendiri. Socrates sering kali mengajukan pertanyaan yang sulit dan menantang kepada orang-orang di sekitarnya. Dia ingin memaksa mereka untuk berpikir lebih dalam dan mencari jawaban yang sebenarnya.
Namun, Socrates tidak hanya mengajukan pertanyaan, dia juga mencari jawaban. Dia menghabiskan banyak waktu untuk berdiskusi dengan orang-orang yang dianggap bijaksana pada masanya. Dia ingin belajar dari mereka dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kebenaran.
Namun, Socrates tidak puas dengan jawaban yang diberikan kepadanya. Dia terus mencari kebenaran yang lebih dalam dan lebih abadi. Dia percaya bahwa kebenaran sejati tidak dapat ditemukan dalam pengetahuan manusia biasa. Kebenaran sejati hanya dapat ditemukan melalui introspeksi dan refleksi yang mendalam.
Ia  juga mengajarkan prinsip-prinsip filosofisnya kepada murid-muridnya. Dia ingin membagikan pemahamannya tentang kebenaran kepada orang lain dan menginspirasi mereka untuk mencari kebenaran dalam hidup mereka sendiri. Banyak dari murid-muridnya kemudian menjadi filosof terkenal dan mengembangkan pemikiran mereka sendiri.
Socrates meninggal pada tahun 399 SM. Namun, warisannya tetap hidup dalam pemikiran dan filosofi Barat. Dia telah menginspirasi banyak orang untuk mencari kebenaran dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri mereka sendiri.
Dengan itu, dari semua pendapatnya tentang filsafat ada satu hal yang menarik perhatian saya, ketika ia mengatakan bahwa tugas falsafah itu bukan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang timbul di dalam kehidupan melainkan mempersoalkan jawaban yang diberikan. Falsafah merupakan cara berpikir yang radikal, menyeluruh dan mendasar (dikutip dari Jujun S. Suriasumantri, 4:1977)
Dalam kesimpulan, perjalanan filosofis Socrates adalah perjalanan mencari kebenaran dan pemahaman yang mendalam tentang dunia dan diri sendiri. Melalui bertanya dan mengajarkan prinsip-prinsip yang baik kepada orang lain, Socrates telah menginspirasi generasi setelahnya untuk mencari kebenaran dalam hidup mereka sendiri. Warisannya tetap hidup dalam pemikiran dan filosofi Barat hingga saat ini.