Mohon tunggu...
afdillah_chudiel
afdillah_chudiel Mohon Tunggu... -

Sosiolog, Penulis Buku: "Sekolah Dibubarkan Saja!" kunjungi : http://afdillahchudiel.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tuduhan Deparpolisasi adalah Reaksi Panik di Senja Kala

9 Maret 2016   05:39 Diperbarui: 9 Maret 2016   07:43 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Website Teman Ahok"][/caption]“Buah yang sudah matang, hanya menunggu waktu untuk jatuh”

Pepatah inilah yang paling tepat untuk menggambarkan situasi partai politik di Indonesia saat ini. Setelah reformasi terjadi, partai politik begitu digdayanya di negeri ini. 18 tahun berlalu akhirnya senjakala itu mulai muncul dan menunggu tenggelam.  

Rakyat sudah lama gerah dengan dagelan yang dipertontonkan partai politik, namun tidak menghasil perubahan signifikan untuk kesejahteraan rakyat, bahkan rakyat merasa mengalami kemunduran sebaliknya para pejabat dan elit partai hidup penuh kemewahan.

Menurut Ibnu khaldun salah seorang pemikir Islam menjelaskan bahwa kekuasaan itu seperti siklus, ada saat naik dan nantinya dia akan turun dengan sendirinya melalui proses yang alamiah. Kata orang tua-tua, hidup seperti roda, ada saatnya di atas dan ada saanya berada di bawah.

Inilah yang sedang dialami partai politik yang di ambang senjakala dimana roda pun mulai bergerak turun. Pelan-pelan rakyat mulai meninggalkan mereka.  

Tetapi, Sayang nya para politikus memang tidak pernah mau belajar dan mengevaluasi diri. Ketika mereka mulai ditinggal, mereka terus mencari kambing hitam.

Teman Ahok yang merupakan kumpulan anak muda dan representasi dari warga Jakarta menjadi kambing hitamnya karena Teman Ahok ternyata lebih mampu meyakinkan Ahok untuk memilih jalur independen untuk maju ketimbang jalur ToL melalui dukungan partai.

Tuduhan, Deparpolisasi langsung dilayangkan kepada rakyat. Orang-orang partai memilih untuk memusuhi rakyat yang mereka wakili di parlemen. Fenomena ini ternyata tidak membuat mereka belajar dan mengevaluasi diri.

Kenapa rakyat (Teman Ahok) melakukan itu dan kenapa hampir 1 juta warga Jakarta mau menyerahkan KTP kepada teman-teman ahok? Harusnya ini menjadi pertanyaan kunci buat partai politik sehingga belajar dan memperbaiki diri.

Mereka tidak sadar bahwa sebenarnya merekalah yang melakukan deparpoisasi itu sendiri terhadap diri sendiri.

Tapi sudahlah, memang politikus tidak pernah mau belajar meskipun secara perlahan rakyat sudah mulai meninggalkan mereka. Ini hanya reaksi panik ketika Senjakala memang sudah di depan mata. 

Kasihan.... 

 

Selamat menikmati gerhana…

Manokwari, 9 Maret 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun