Mohon tunggu...
Afdila Santri Nurhalima
Afdila Santri Nurhalima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Padang

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Keluarga dalam Membatasi Penggunaan Gadget pada Anak

2 Juni 2022   13:40 Diperbarui: 2 Juni 2022   13:46 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran keluarga bagi anak di zaman modern ini sangat penting. Keluarga, khususnya orang tua adalah cermin bagi anak untuk berperilaku, berbicara, serta bersosialisasi dengan dunia luar. Disamping itu, seiring berkembangnya kemajuan teknologi peran orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak juga terbantu. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya gadget yang meliputi bermacam-macam bentuk yaitu smartphone, laptop, kamera, tablet dan sebagainya. Di era industri 4.0 orang tua perlu melek teknologi, sehingga dapat mendampingi anak-anak mereka dalam mengakses internet, dan memilih konten yang sesuai dengan usia serta kebutuhan anak.

Teknologi berupa gadget sangat mudah menarik perhatian dan minat anak-anak. Gadget memiliki banyaknya fitur-fitur seperti games dan gadget ini mudah untuk digunakan. Namun, dengan keberadaan gadget juga bisa digunakan sebagai alat atau media pembelajaran yang sangat efektif. Jadi, dapat dikatakan bahwa penggunaan teknologi gadget pada saat ini memiliki dampak positif dan negatif bagi anak.

Dampak positif penggunaan gadget sebagai berikut. (1) menambah pengetahuan, dengan menggunakan gadget yang berteknologi canggih, anak-anak dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi mengenai tugasnya disekolah (2) memperluas jaringan persahabatan karena dapat dengan mudah dan cepat bergabung ke sosial media jadi kita dengan mudah berbagi bersama teman kita, (3) mempermudah komunikasi karena gadget suatu alat yang memiliki teknolgi yang canggih sehingga semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia, dan (4) melatih kreativitas anak. Diharapkan dengan adanya perkembangan teknologi berupa gadget dapat meningkatkan minat serta hasil belajar anak.

Namun yang terjadi di lapangan. penggunaan gadget pada anak-anak lebih dominan pada dampak negatifnya. Menurunnya minat belajar anak karena lebih suka bermain gadget. Anak yang kecanduan gadget menyebabkan anak menjadi pribadi yang tertutup dan suka menyendiri. Selain itu, anak bisa mengalami beberapa gangguan seperti gangguan pada kesehatan otak, kesehatan mata, kesehatan tangan, dan gangguan tidur. 

Dengan adanya gadget, anak rentan terkena paparan radiasi karena efek yang ditimbulkan ketika bermain gadget terlalu lama biasanya mengakibatkan mata berair karena kelelahan mata. Kecenderungan anak menjadi kurang kreatif lagi. Hal itu dikarenakan ketika anak diberi tugas oleh sekolah ia tinggal browsing internet untuk menyelesaikan tugas. Penggunaan gadget secara terus menerus akan menimbulkan kecanduan pada penggunanya. Selain itu, peran orang tua dalam mengontrol anak pada pengunaan gadget masih kurang karena orang tua tidak mengetahui dampak yang akan ditimbulkan oleh gadget. Orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan, sehingga kurang peka terhadap anak.

Hal itu tentu menjadi perhatian karena dampak negatif yang begitu mengkhawatirkan terlebih bagi anak--anak yang menggunakan gadget. Oleh sebab itu, peran orang tua sangat penting dalam memberikan dan melakukan pengawasan serta pengontrolan penggunaan gadget pada anak. Berikut adalah beberapa trik yang dapat orang tua praktikkan dalam mengawasi dan mendampingi anak dalam penggunaan gadget.

Trik pertama adalah belajar tetapkan batas. Kalau terlalu berlebihan, sesuatu yang baik pun bisa merusak. Orang tua perlu tetapkan batas waktu saat menggunakan teknologi untuk bekerja ataupun menikmati hiburan, dan jangan melanggarnya. Orang tua juga dapat membatasi aktivitas berinternet anak di rumah dengan menyimpan password dan memblokir konten yang berisi pornografi atau mengaktifkan program kids mode atau parental control di smartphone nya.

Trik kedua dengan selalu berusaha mendampingi anak saat menggunakan gadget. Beri penjelasan tentang apa yang sedang dipelajari. Ketika anak tertarik pada hal atau konten yang menurut orang tua kurang sesuai, beritahu mereka mengapa ini baik atau mengapa yang lainnya tidak baik.

Trik ketiga adalah orang tua disarankan menerapkan gerakan 1821, yaitu melakukan puasa gadget dan televisi hanya 3 jam mulai dari jam 18.00 sampai dengan 21.00, menghabiskan waktu bersama anak dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa raga selama 3 jam saja. Bisa bermain bersama, menemani belajar, mengobrol, aktivitas apapun yang dapat mengembalikan hak-hak anak yang telah dirampas karena gadget.

Gadget memang mempermudah hidup kita. Tapi, perlu diingat bahwa gadget bagaikan pedang bermata dua. Jadi, harus pintar-pintar dalam menggunakannya. Generasi bangsa akan diharapkan menjadi penguasa teknologi dan bukan sebaliknya, menjadi generasi yang dikuasai dan dikendalikan oleh teknologi. Oleh karena itu diperlukan pengawasan orang tua terhadap aktivitas berinternet anak. Orang tua di era digital harus waspada dan berperan aktif dalam perkembangan anak dengan tidak mengandalkan gadget.

Oleh karena itu, orang tua seharusnya menjadi cermin bagi anak mereka. Hal ini dimulai dari usia dini, dimana orang tua harus menjauhkan jangkauan anak dari gadget. Kemudian sampai pada usia yang sewajarnya, orang tua baru dapat memberikan kepercayaan pada mereka untuk menggunakan gadget dalam keadaan dan waktu tertentu, dengan adanya pengawasan dan bimbingan penuh. Jika anak sudah terlanjur dengan gadget-nya, orang tua dapat melakukan pendekatan dengan memberikan hiburan kebersamaan yang sekiranya membuat dia lupa dengan gadget-nya. Orang tua juga harus seperti gadget bagi anak dalam membiasakan diri menjadi jawaban atas semua pertanyaan dan masalah yang dialami anak mereka. Lebih sering berbincang dan menemani anak dalam belajar, berlibur, berolahraga, serta memilihkan permainan dan hiburan yang mendidik tetapi tidak membosankan bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun