Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sudah menginjak usia 75 tahun pada 5 Februari 2022. Selama perjalan berdiri sampai hari ini banyak perjuangan dan rintangan yang di hadapi pada HMI, baik itu bagi HMI sebagai organisasi dan pada setiap kader HMI. Sebagai organisasi mahasiswa islam pertama tentunya memiliki banyak problema yang dihadapi. Beberapa permasalahan mungkin sudah dapat solusinya dan beberapa lainnya belum atau masing menunggu-nunggu hidayah tiba.
HMI yang berusia genap 75 tahun melahirkan banyak alumni atau senior yang sudah terlebih dahulu masuk HMI dibanding kita. Wadah bagi alumni HMI yang kita sebut dengan (Korps Alumni HMI) KAHMI yang juga menjadi salah-satu organisasi terbesar di indonesia. Alumni HMI yang tergabung dalam KAHMI merupakan alumni atau senior yang luar biasa. Ada yang menjadi Pendidik, ketua Partai, anggota Dewan, Mentri sampai wakil presiden. Dimana-dimana ada HMI, sehingga penulis berpendapat bahwa pada semua status sosial yang ada pada masyarakat minimal satu dua orang ada alumni HMI.
Banyaknya nama-nama alumni yang besar berasal dari rahim HMI membuat beberapa kader merasa bangga yang berlebihan sehingga berakibat buruk kepada diri kader tersebut. Mendewakan, Mengkultuskan senior adalah hal yang tidak menunjukkan diri seorang kader. Karena kader yang memilki kualitas Insan Cita adalah ia yang tunduk kepada kebenaran yang bersumber dari al-qur'an dan Hadis. Menuhankan senior adalah salah-satu bentuk Thoghut pada abad 21 ini. Dan itu merupakan bentuk penindasan. Kaerena semua bentuk penindasan adalah thoghut yang harus di lawan mengutip dari pedoman perkaderan HMI.
Kewajiban sebagai senior senior adalah memabantu seluruh kegiatan HMI baik moril maupun materil. Pada setiap kegiatan HMI, dana HMI salah-satunya bersumber dari senior HMI. Cara memberikan dana  pun beranekaragam, ada yang langsung memberi tanpa mendapat wejangan, ada dengan wejangan, ada juga yang wejangan saja. Namun perlu kita pahami bahwa sebagi senior tentu kita akan menghormati dan menghargai senior atau alumni HMI. Namun dalam sisi lain, jika kita merasa dimanfaatkan atau dirugikan, tentunya kita juga harus membuat langkah agar tidak terus-menerus dikuras atau diexploitasi.
Yang sulit bagi kader HMI adalah membedakan intervensi dan rekomendasi. Hakikatnya segala apapun bentuk nsehat, wejangan, pendapat, dari senir HMI bersifat "Rekomendasi". Karena HMI dan KAHMI adalah satu kesatuan yang memilki ranah masing-masing. Kadang senior yang terlalu dalam memahahas permaslaahan perihal kader yang ditakutkan terjadinya itervensi. "Ini bukan intervensi tapi hanya mengingatkan". Kata-kata ini yang kadang mengandung unsur paradox. Kemudian "Siap salah senior" menjadi kata-kata yang secara tidak langsung merendahkan kita atau sebagai junior. Kalimat ini mengindikasikan bahwa kita selalu salah dan senior selalu benar, jika junior salah kembali ke pasal satu.
Maka di momen milad HMI yang ke 75 tahun. Apakah semua kader HMI sudah Merdeka, Berdikari dan apa yang kita pahami dengan independen sudah benar-benar kita pahami dengan aktualisasi ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H