Sebatang lilin yang ditinggal kelam
Dalam pekatnya rona ia menyala
Meski redup sinarnya
Ia tetap setia menemani malam yang usang
Sayangnya,
Perempuan itu hilang dinihari sehabis hujan dan angin pergi
Memutuskan berjalan ke langit aksara
Menghadap waktu yang pura-pura membisu
Kecapi dalam suara sunyi menyendiri
Ia hanya meninggalkan jejak-jejak desir
Menjelma angin tuk menghapus langkahnya
Kepada malam ia kabarkan
Bila sang lilin tak lagi mampu bersinar
Ia pulang dinihari ketika lilin belum mampu padam
Dari jubah pengembaraan yang terbakar
Dibiarkannya ricik air diserap api
Kepada tubuh yang telah lama menanti
Jakarta, 31 Oktober 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H