Mohon tunggu...
Afdhal Lestari
Afdhal Lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru/e-modul/SD Muhammadiyah 07 Pekanbaru

Jangan Bandingkan Prosesmu Dengan Orang Lain, Karena Tak Semua Bunga Tumbuh Dan Mekar Bersamaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lestarikan Budaya Kita di Era Globalisasi

3 November 2023   11:26 Diperbarui: 3 November 2023   12:12 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Remaja Surau Nurul Hidayah Seberang Pantai

Budaya merupakan suatu gaya cara hidup yang berada pada sekelompok orang dan berkembang serta diturunkan pada generasi selanjutnya. Perkembangan zaman sangatlah mempengaruhi budaya yang telah ada sejak zaman dahulu bisa menjadi luntur. Apalagi pada era 4.0 atau yang lebih biasa kita kenal era globalisasi, dimana pada era ini semua kegiatan telah tercover oleh teknologi yang ada di genggaman setiap orang.

Tetapi lain halnya yang dilaksanakan oleh remaja surau Nurul hidayah yang berpendapat bahwa budaya merupakan aset terbesar yang diberikan oleh nenek moyang dan tidak akan pernah luntur. Hal ini ditunjukkan dengan berpartisipasinya remaja surau Nurul hidayah dalam memeriahkan tradisi perahu baganduang yang ada didesa setempat.

Perahu baganduang ini merupakan salah satu sarana operasional transportasi para raja dan juga penduduk setempat untuk mengangkut hasil pertanian pada zaman dahulu. Dengan berkembangnya zaman perahu baganduang ini dijadikan sebuah tradisi yang dilaksanakan setiap hari perayaan Idul fitri, sehingga pada tahun 2017 tradisi perahu baganduang telah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh pemerintahan Republik Indonesia. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Perahu baganduang ini sendiri terdiri dari tiga buah jalur yang digandengkan atau di satukan menjadi satu, dan juga terdapat yang namanya gulang-gulang yang terdiri dari tanduk, payung, carano, labu-labu, Ani-Ani, serta palang. Tradisi ini akan menghiasi sepanjang sungai batang Kuantan dan melewati beberapa desa yang berada di tepian sungai batang Kuantan. Tradisi perahu baganduang ini masih eksis sampai saat sekarang ini dan juga sudah pernah dinaiki oleh menteri pariwisata Republik Indonesia.

Editor: Afdhal lestari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun