Mohon tunggu...
Afdalil Zikri
Afdalil Zikri Mohon Tunggu... Swasta -

Yakusa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bahkan Pohon Mati Dijadikan Tempat Wisata

30 Agustus 2015   10:51 Diperbarui: 30 Agustus 2015   13:02 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh: Afdalil Zikri

 

Entah apa yang ada dipikiran sebagian orang yang tinggal di Kota Solok dan sekitarnya sehingga menjadikan sebuah pohon mati yang ada kawasan tersebut untuk dijadikan tempat wisata. Kawasan pohon mati tersebut menurut informasi warga sekitar adalah sebagai tempat dibangunnya komplek perumahan. Berawal dari foto di media sosial yang diunggah oleh beberapa kaum muda-mudi menjadikan pohon mati ini semakin hari semakin banyak pengunjung, entah itu sambil jalan-jalan sore atau hanya sekedar berfoto. Dengan latar belakang sebuah bukit yang teduh ditambah dengan lokasi pohon mati yang berada di ketinggian menjadikan pohon mati yang terletak di Kelurahan Laing tepatnya di jalan Laing-Tanjung Paku sekitar 2 km dari pasar Solok ini makin menarik untuk dikunjungi. Lalu timbul pertanyaan, apakah pohon mati ini layak dijadikan tempat wisata walau hanya sekedar tempat berfoto atau tempat wisata di kota ini sudah membosankan untuk dikunjungi?

Dikutip dari budparkotasolok.blogspot.com yang memuat potensi pariwisata Kota Solok bahwa ada beberapa objek wisata alam yang ada di kota yang lahir tanggal 16 Desember 1970 tersebut. Diantaranya adalah Pulau Belibis dan Taman Pramuka di Kelurahan Kampung Jawa, Air Terjun Sarasah Batimpo di Kelurahan Laing, Puncak Payo di Kelurahan Tanah Garam dan juga objek wisata religi yaitu Masjid Agung Al Muhsinin. Potensi objek wisata ini kalau dikelola dengan baik akan mendatangkan keuntungan tidak hanya bagi Pemerintah Kota melalui Pendapatan Asli Daerah di bidang pariwisata tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan ekonomi di sektor pariwisata. Tidaklah sulit mengembangkan objek wisata disebutkan diatas karena selain potensi wisata dengan tempatnya yang eksotis juga didukung oleh Kota Solok yang terletak di jalur strategis yaitu berada di jalan lintas sumatera.

Pulau Belibis di Kelurahan Kampung Jawa contohnya, tempat wisata yang unik karena menggabungkan pesona keindahan alam dengan fasilitas rekreasi dan para pemilik hobi memancing. Objek wisata yang terletak di dekat arena pacuan kuda Ampang Kualo yang berjarak 2 km dari pasar raya Solok sangat mudah dijangkau dengan kendaraan ataupun dengan berjalan kaki. Dilengkapi dengan taman pramuka dan area outbond harusnya jumlah pengunjung makin hari makin bertambah.

Mempertahankan suatu keindahan memanglah sulit. Buktinya, objek wisata alam yang harusnya banyak pengunjung tersebut saat ini sangat sepi pengunjung. Kalaupun ada pengunjung mereka hanya akan menikmati keindahan dari luar saja. Tidak disalahkan memang, yang membuat pengunjung malas untuk masuk kedalam objek wisata tersebut adalah seperti kebanyakan masalah klasik pariwisata di Sumbar yaitu masalah parkir dan kenyamanan pengunjung. Lahan parkir yang sempit, kenyamanan dan keamanan pengunjung yang kurang terjamin dan lokasi yang kurang terjaga kebersihannya.

  Ketidakseriusan Pemerintah Kota dalam mengelola pariwisata adalah masalah yang harus dicarikan solusi bersama. Program pariwisata Pemerintah Pusat dengan slogan “Visit Indonesia...” kurang mendapat perhatian. Kalau pemko mampu mengoptimalkan potensi wisata bukan tidak mungkin kota Solok juga menjadi destinasi wisata di Sumbar.

Akibat dari ketidakseriusan ini dan keinginan masyarakat akan tempat wisata, maka masyarakat mencari tempat wisata yang baru yang unik atau bahkan agak aneh seperti pohon mati ini. Sekilas menurut hemat penulis tak ada istimewanya dari pohon mati ini. Sebuah pohon yang berdiri di ketinggian yang tidak ada daunnya, berdiri di tebing dan lingkungan sekitar yang tandus. Dibandingkan dengan objek wisata alam lain dikota ini memanglah tidak cukup syarat untuk dijadikan objek wisata. Logikanya tempat ini tidak layak dijadikan tempat wisata. Kadang logika memang harus kalah oleh keinginan. Keinginan akan hiburan (baca:wisata) membuat orang akan melakukan apa saja.

Kita berharap semua pihak terkait baik itu pemko dan masyarakat mencarikan solusi dalam pengelolaan objek wisata yang telah ada. Sehingga kebutuhan masyarakat akan tempat wisata bisa terpenuhi dan masyarakat tidak lagi mencari alternatif tempat wisata lainnya sepeti pohon mati ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun