Desa Batursari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak – Afarina Azatil Isma, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2022, Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) melaksanakan program monodisipliner terkait Pemanfaatan Digital Marketing Untuk Memperluas Pemasaran Produk UMKM Terdampak Covid 19 di Desa Batursari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada Kamis (28/7/2022).
Pada tahun 2022 terdapat lebih dari 200 UMKM yang ada di Desa Batursari. Permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM saat ini adalah sulitnya melakukan pemasaran produk. Adanya pandemi covid 19 juga membuat penjualan produk UMKM semakin menurun akibat lesunya perekonomian. Berdasarkan permasalahan tersebut maka saya membuat program mengenai edukasi digital marketing untuk pelaku UMKM di Desa Batursari.Tujuan dari program ini adalah untuk memperkenalkan aplikasi digital seperti shopee, instagram, dan grab/gojek kepada pelaku UMKM.
Aplikasi digital marketing dapat digunakan oleh pelaku bisnis dalam memasarkan produk secara efektif karena prosesnya yang mudah dan tidak memperlukan biaya. Menurut laporan We Are Social terdapat 204,7 juta pengguna internet di Indonesa per Januari 2022. Hal ini dapat menjadi peluang bagi sektor bisnis untuk memasarkan produknya melalui media digital/online. Kelebihan digital marketing diantaranya (1) lebih murah, pemasaran digital memberi solusi hemat biaya bagi bisnis lokal atau internasional karena dalam melakukan promosi pelaku usaha tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali untuk menggunakan e-commerce dan marketplace. (2) lebih luas, pemasaran digital memungkinkan pemasar tidak hanya memasarkan produknya dalam ruang lingkup lokal, tetapi juga bermain ditingkat nasional bahkan internasional.
Langkah awal dari program ini yaitu dengan melakukan survei dan wawancara singkat kepada pemilik UMKM; GARMIL STICK dan STEAK 63. Usaha GARMIL STICK bergerak dalam bidang pembuatan stick mocaf berbahan dasar buah dan sayur. Sedangkan usaha STEAK 63 bergerak dalam bidang kuliner pembuatan steak. Berdasarkan hasil survei ini diperoleh informasi bahwa usaha tersebut memiliki permasalahan dalam menentukan target pasar dan mempromosikan produknya. Adanya pandemi covid 19 juga membuat omzet penjualan mereka berkurang karena kebijakan lock down yang dilakukan pemerintah.
Langkah selanjutnya pada hari Kamis (28/07) saya bertemu kembali dengan pemilik UMKM; GARMIL STICK dan STEAK 63 secara langsung untuk melakukan edukasi digital marketing. Saya juga memberikan leaflet dan buku panduan mengenai digital marketing untuk mempermudah penyampaian informasi. Pemilik UMKM; GARMIL STICK dan STEAK 63 sangat bersemangat dan aktif bertanya saat kegiatan edukasi berlangsung. Â Output dari program monodisipliner ini adalah pelaku UMKM dapat menggunakan aplikasi digital marketing, kemudian dapat mempromosikan produknya melalui media digital tersebut. Sehingga diharapkan target/sasaran penjualan dapat lebih luas sehingga jumlah produk yang terjual dapat meningkat.
Penulis : Afarina Azatil Isma_12020119130071_Ilmu Ekonomi_FEB UNDIP
DPL : Dr.Ir.Martini.,M.Kes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H