Mohon tunggu...
Afana Aji
Afana Aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

sendja93

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Penyelamatan Bahasa Jawa Dialek Ngapak bagi Kalangan Muda Perantau

3 Januari 2022   09:38 Diperbarui: 3 Januari 2022   09:40 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini bahasa gaul semarik marak terutama dikalangan anak muda ibu kota. Selaku salah satu perantau di Ibu kota yang membawa identitas sebagai penutur bahasa jawa berdialek ngapak acapkali merasa terasingkan. Belum lagi guyonan yang sering dilontarkan kawan -- kawan sejawat manakali mengetahui latar belakang sebagai penutur bahasa jawa berdialek ngapak. Guyonan khas mereka salah satunya adalah berbicara dengan dialek ngapak yang dilebih -- lebihkan. Diawal semua terasa menyebalkan tetapi ketika ditelusuri ternyata sebagian besar dari mereka justru tertarik bahkan ingin mempelajari bahasa jawa. 

Sebagai penutur bahasa Jawa asli tentu ini menjadi salah satu cara untuk melestarikan serta memperkenalkan bahasa Jawa khususnya dialek ngapak kepada masyarakat luas terlebih dikalangan anak muda. Akhir -- akhir ini pun marak sekali lagu -- lagu dengan bernuansa bahasa Jawa yang meledak di pasaran. Nada yang menghanyutkan pendengarnya tidak jarang mengundang rasa penasaran bagi pendengarnya untuk tahu apa maksud dibalik lirik bahasa Jawa yang mereka tidak tahu sama sekali. Banyak pula kawan sejawat yang lantas menanyai apa makna dari lirik -- lirik lagu tersebut hingga berujung keteratrikan untuk belajar setidaknya dasar dari penggunaan bahasa Jawa. 

Disisi lain hal ini juga menjadi tamparan bagi kami selaku penutur asli bahasa Jawa berdialek ngapak yang pernah atau bahkan masih sampai saat ini merasa tidak bangga dengan bahasa dan dialek yang kamu punya. Untuk itu ada beberapa upaya yang sudah coba saya lakukan untuk tetap mempertahankan bahasa Jawa khususnya bagi penutur dialek ngapak diantarnya tetap menggunakan bahasa Jawa berdialek ngapak ketika berkumpul dengan orang yang berlatar belakang sama walaupun tidak sedang di tanah jawa, selanjutnya menggunakan sosial media sebagai perwujudan identitas contohnya tidak perlu malu menggunakan caption bahasa Jawa di sosial media, lalu manfaatkan kesempatan ketika ada kawan yang tertarik dan penasaran dengan bahasa Jawa sebagai upaya mengenalkan dan melestarikan bahasa jawa itu sendiri.

Penulis : Windi Yulian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun