Mohon tunggu...
afa lilfadila
afa lilfadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

yang penting dengerin musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Contextual Learning Pada PAUD

17 Oktober 2023   23:44 Diperbarui: 17 Oktober 2023   23:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENERAPAN CONTEXTUAL LEARNING PADA PAUD

Sebelum menjelaskan mengenai penerapan contextual learning pada PAUD, kita perlu mengetahui apa itu contextual learning, apa kelebihan dan kekurangannya, langkah-langkah, dan bagaimana penerapannya pada PAUD

Contextual learning atau pembelajaran kontekstual berasal dari kata context yang berarti hubungan, suasana, dan keadaan konteks, sehingga contextual learning dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu. Lebih jelas contextual learning merupakan suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya pada kehidupan sehari-hari anak. Pada contextual learning atau pembelajaran kontekstual ini intinya membantu peserta didik untuk mengaitkan materi yang dipelajari kepada kehidupan nyata dan mendorong peserta didik untuk dapat menerapkan dalam kehidupan mereka.

Contextual learning menurut Johnson pada hakikatnya mengandung tiga kata, yaitu makna, bermakana dan dibermaknakan, yang artinya pada pembelajaran ini mendorong peserta didik untuk melihat makna dalam pelajaran yang mereka pelajari. Konsep pada pembelajaran kontekstual ini guru berperan untuk membantu peserta didik untuk mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi di dunia nyata peserta didik, yang artinya guru hanya sebagai fasilitator. Tujuan komponen utama pada pembelajaran ini yaitu, kontruktivisme, bertanya, inkkuiri, masyarakat belajar, pemodelan dan penilaian autentik.

Kelebihan pembelajaran kontekstual meliputi, membuat peserta didik dapat berpikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu yang relate pada kehidupan sehari-hari, membuat peserta didik menyadari dan memahami tentang apa yang mereka pelajari karena dikaitkan dengan kehidupan nyata, pembelajaran yang dilakukan lebih menyenangkan dan tidak membosankan serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk terus maju sesuai dengan potensi yang dimiliki

Selain mempunyai kelebihan pembelajaran kontekstual ini juga mempunyai kekurangan, yaitu pada pembelajaran ini memerlukan waktu yang cukup lama, pengetahuan yang didapat siswa berbeda-beda dan tidak merata, pada pembelajaran ini peran guru tidak begitu penting karena guru hanya sebagai fasilitator yang membantu peserta didik, selain itu pada pembelajaran ini siswa yang tertinggal akan terus tertinggal dan sulit mengejar.

Selanjutnya mengenai langkah-langkah penerapan contextual learning adalah sebagai berikut, yang harus dilakukan adalah mengembangkan pemikiran peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, lalu mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya, menciptakan masyarakat belajar, menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran dan terakhir yang harus dilakukan adalah melakukan penilaian atau evaluasi yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Lalu bagaimanakah penerapan contextual learning pada PAUD? Pelaksanaan pembelajaran kontesktual meliputi merencanakan pembelajaran, mempertimbangkan keragamaan peserta didik, menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri, memperhatikan multi intelegensi, menggunakan teknik bertanya, mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru, memfasilitasi kegiatan penemuan, mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan, memodelkan sesuatu agar siswa dapat menirunya, mangarahkan siswa untuk merefleksikan tentang apa yang sudah dipelajari, menerapkan penilaian autentik, mendorong siswa untuk membangun kesimpulan. Apabila pelaksanaan pembelajaran telah terlaksana, maka dilakukan penilaian pembelajaran.

Contoh penerapan dari pembelajaran kontekstual adalah mengintegrasikan pembelajaran dalam kegiatan sehari-hari anak-anak, misalnya saat anak membantu mengukur bahan-bahan saat memasak atau menghitung jumlah uang koin saat berbelanja dengan orang tua mereka. Memanfaatkan lingkungan sekitar PAUD, seperti museum lokal, taman, atau pertanian, untuk pembelajaran lapangan adalah cara bagus untuk membantu anak-anak mengaitkan konsep dengan pengalaman nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun