Mohon tunggu...
kompasiafa
kompasiafa Mohon Tunggu... Guru - Cahaya Hati

Ada kaca yang paling besar diantara kaca - kaca diri yang lain, yaitu kaca diri anda sendiri - afa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bisikan Duha dalam Langit

2 Juni 2017   09:12 Diperbarui: 2 Juni 2017   09:29 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melihat pagi adalah bahagia,  karena duha mengiringi harinya

Sungguh sejuk hati karena air mata penuh doa yang suci

Tuhan jadikan pribadi yang selalu sejati dalam berjuang dijalan islam ini

Perjuangan adalah ibadah,  dengan masing-masing bentuknya.

Hanya bisa belajar kepada yang sudah bermain dalam layar kebenaran maupun kesandiwaraan. 

Wahai pagi, aku tetap jalan ringan dengan indahnya mata yang selalu mulia 

Jika jalan tak tentu arah maka luruskanlah 

Pulang kepada yang abadi, disana tak akan terkira. Semua indah mempesona. 

Tuhan kembalikam cahaya bahagia karna aku makhlukmu yang butuh cahaya duha mu

Turunkan langsung kepangkuanku

Keluarkan dari bumi di depan kepalaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun