Mohon tunggu...
Afa Fadila
Afa Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

STOP WISHING START DOING!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alat Permainan Edukatif untuk Anak Usia Dini

12 September 2021   22:55 Diperbarui: 13 September 2021   12:25 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Periode usia dini memliki karakteristik tersendiri baik secara fisik maupun psikologisnya. Secara umum karakteristik anak usia dini yaitu bersifat unik, spontan, berada dalam masa potensial, ceroboh, aktif, energik, egosentris, rasa ingin tahu dan imajunasi yang tinggi, serta memiliki jiwa petualang. Dunia anak usia dini cenderung lebih banyak melakukan aktivitas bermain. Bermain pada anak usia dini merupakan kebutuhan yang sangat penting dan mendasar bagi mereka. 

Aktivitas bermain tentu membutuhkan berbagai alat permainan. Akan tetapi alat permainan yang digunakan mengandung unsur nilai pendidikan. Alat permainan yang bersifat mendidik disebut dengan Alat Permainan Edukatif (APE). Alat permainan yang tepat untuk anak yaitu alat permainan yang mampu merangsang kreativitas anak. Selain itu, alat permainan hurus dapat dijadikan media pencapaian keterampilan tertentu, mendidik, melatih komunikasi, merangsang pola berpikir anak, dan aman bagi kesehatan fisik maupun rohani anak. Seluruh keriteria tersebut ada pada alat permainan edukatif (APE).

Istilah alat permainan edukatif mengandung dua makna utama, yaitu alat permainan dan edukatif. Alat permainan adalah semua alat yang digunakan untuk memenuhi naluri bermain pada anak. Selanjutnya pada kata dukatif, yaitu mengandung makna nilai-nilai pendidikan. Sehingga jika kata alat permainan dan edukatif dipadukan akan bermakna segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat untuk bermain yang mengandung nilai-nila pedidikan (edukatif). Alat permainan edukatif dapat berupa macam-macam benda yang terdapat di lingkungan sekitar atau yang mudah dijumpai, seperti peralatan rumah tangga (sapu, piring, gelas, dan lain-lain). 

Alat permaianan edukatif memiliki nilai pendidikan yang dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Namun alat yang dimaksud dalam hal ini yaitu alat permainan yang dibuat sendiri dengan menggunakan berbagai bahan yang sudah tidak terpakai lagi atau alat permainan yang telah jadi (dibeli) namun tetap mudah ditemui di lingkungan sekitar. Desain khusus pada alat permainan edukatif di tujukan untuk pendidikan. Secara umum, Alat Permainan Edukatif (APE) dijadikan sebagai sumber belajar anak usia dini. Pada kegiatan pembelajaran anak usia dini, penggunaan alat permainan edukatif cukup dibutuhkan. Dapat dikatakan bahwa peranan permainan alat permainan edukatif penting. 

Melalui alat permainan edukatif proses pembelajaran pada anak akan terasa menyenangkan, menarik, dan kreatif. Sehingga pengelaman belajar anak menjadi lebih bermakna. Informasi mengnenai berbagai ilmu pengetahuan akan lebih mudah diperoleh anak dengan bermain. Sebab pada dasarnya, anak usia dini membutuhkan bermain sebagai bentuk proses pembelajaran dan tumbuh kembangnya. Meskipun anak terlihat hanya melakukan aktivitas bermain, sesungguhnya ia sedang belajar. Melalui bermain anak dapat mempelajari banyak hal yang belum pernah diketahui sebelumnya yaitu seputar kognitif, bahasa, hingga sosial dan emosional. 

Alat permainan tersebut ditujukan agar anak melalui pegalaman belajar dengan menyenangkan tanpa adanya paksaan. Alat bermain yang digunakan anak memiliki berbagai macam sifat diantaranya bongkar pasang, mengklasifikasikan, menyempurnakan susunan sesuai bentuk utuh, membentuk suatu benda, mengetuk-ngetuk, dan memadukan. Anak-anak usia dini belajar secara aktif mengamati dan beradaptasi. Pada saat bermain anak juga akan melakukan aktivitas eksplorasi, terlebih ketika anak bermain sambil belajar dengan menggunakan alat permainan edukatif. Tanpa adanya alat permainan edukatif kegiatan bermain anak akan lebih mudah membosankan dan jenuh. 

Misal, pada saat anak memainkan alat permainan edukatif seperti puzzel, ular tangga, ayunan, dan jungkat-jungkit dapat membantu anak melatih konsentrasinya. Sebab, ketika memainkan berbagai alat permainan tersebut butuh konsentrasi dan ketenangan agar terhindar dari kesalahan yang dapat membahayakan, serta untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Alat-alat permainan tersebut tidak hanya mengembangkan aspek kognitif saja. Akan tetapi, dapat juga digunakan untuk melatih atau mengembangkan apek fisik, seperti berbagai fungsi motorik halus atau kasar. Contohnya, otot-otot besar anak akan digunakan untuk menggerakkan jungkat-jungkit. Pelaksaan kegiatan belajar melalui bermain dengan menggunakan alat permainan edukatif dapat membangkitkan motivasi pada diri anak. Caranya yaitu dengan menjadikan alat permainan edukatif sebagai media penyampaian materi pembelajaran. Hal tesebut untuk menghilangkan kejenuhan dan membuat anak merasa senang dan nyaman, sehingga motivasi belajar pada anak tumbuh. 

Alat permaianan edukatif tidak hanya digunakan untuk media pembelajaran anak, namun juga digunakan untuk  penilaian yang dilakukan oleh pendidik (guru). Penilaian yang dilakukan yaitu seputar pekembangan anak. Pendidik akan melakukan penilaian dengan cara mengamati anak ketika bermain menggunakan alat permainan edukatif. Apakah anak mulai berkembang, sudah berkembang, atau sangat berkembang. Penting bagi orang tua, pengasuh, ataupun pendidik memilih alat permainan edukatif yang tepat sesuai dengan usia dan tahap tumbuh kembang anak. Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan oleh orang tua, pengasuh, atau pendidik dalam menentukan alat permainan edukatif yang tepat untuk anak. Hal utama yang perlu diperhatikan yaitu, amati bentuk dan jenis permainan yang digemari anak, namun aman untuk digunakan. 

Misal, anak menyukai karakter hewan, maka carilah mainan yang mengarah pada konsep yang berkaitan dengan kebun binatang atau berbagai bentuk hewan yang ia sukai dan terbuat dari bahan yang tidak mengandung racun atau yang dapat melukai anak. Adapun anak yang menyukai kegiatan menyusun suatu benda, maka berikan anak alat permainan berupa balok, puzzel, atau lego dengan berbagai bentuk. Kemudian, memilih alat permainan jangan yang terlalu sulit untuk dimainkan oleh anak, pilihlah alat permainan yang dapat digunakan dengan berbagai cara. Hal tersebut ditujukan untuk menemukan dan membangun kreativitas anak. Selanjutnya, pilihlah alat permainan yang dapat mendorong anak untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman-temannya, supaya mereka dapat mengembangkan keterampilan sosial sejak dini. Terakhir, alat permainan harus bisa mendorong anak untuk mengeksplorasi lingkungan  di sekitar rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun