Tahun 2025 sudah di depan mata, seolah-olah 365 hari di 2024 meloncat begitu saja. Begini rasanya menyambut tahun baru. Sadar bahwa tahun ini berlalu begitu cepat. Tahu-tahu sudah harus ganti kalender dan menyambut hari yang baru.
Salah satu kebiasaan menyambut tahun baru adalah membuat resolusi. Ada banyak orang yang ingin tahun depan punya mobil baru, rumah baru, kantor baru, atau ingin hidup lebih sehat dengan rutin berolahraga. Mereka membuat resolusi dengan semangat dan menuliskannya di media sosial.
Akan tetapi ada yang skeptis dengan resolusi tahun baru. Menurut mereka, membuatnya hanya buang-buang waktu. Penyebabnya karena resolusi itu pasti gagal.
Ada Apa di Pikiran Mereka?
Daku jadi berpikir, yang kontra dengan resolusi tahun baru, bahkan menghina pembuatnya, ada masalah apa? Segetir apa hidupnya sampai menuliskan kalimat negatif di status orang lain (yang mungkin tidak dikenal di dunia nyata)? Bukankah lebih baik diam daripada berkata buruk?
Entah apa yang terjadi dalam hidup mereka sampai menjadi tim anti resolusi. Hidup mengalir saja, OK, daku bisa menerima ini. Terserah karena itu hidup-hidup mereka sendiri. Akan tetapi jangan menyebar kebencian akan resolusi karena kebiasaan ini sangat positif.
Kedahsyatan Resolusi
Kalian percaya akan law of attraction? Beberapa tahun lalu daku bikin resolusi ingin punya kendaraan baru dan Alhamdulillah sempat memilikinya. Ada beragam keinginan yang akhirnya dikabulkan oleh Tuhan, meski harus menunggu selama berbulan-bulan atau beberapa tahun.
Tidak ada salahnya membuat resolusi jelang tahun baru. Anggap saja itu doa positif yang menjadi penyemangat hidup. Apa resolusimu tahun 2025 ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H