Sutradara: Habiburrahman El Shirazy
Produksi: Sinemart
Tahun: 2010
Pemain: Dude Harlino, Asmirandah, Meyda Safira, El Manik, Niniek L Karim
Adegan di film ini diawali dengan setting kereta api. Samsul Hadi (Dude), pemuda berambut gondrong, menyelamatkan Zizi (Meyda), dari perampokan. Mereka kemudian berkenalan. Zizi adalah adik dari pimpinan pondok dan Samsul ingin belajar di sana.
Samsul difitnah mencuri oleh sahabatnya sendiri, Burhan, karena Burhan cemburu dan tak suka Zizi dekat dengannya. Sebagai hukuman, ia digunduli dan dikeluarkan dengan tidak hormat.
Saat tak ada yang percaya ucapannya, Samsul lalu kabur dan terpaksa mencopet karena kelaparan. Malangnya, ia tertangkap dan bonyok. Bahkan sampai masuk koran. Ibunya shock, begitu juga Zizi.
Di penjara ia malah diberi ilmu mencopet oleh copet beneran. Sang adik lalu datang dan menebus kebebasannya. Namun bukannya ikut pulang, Samsul kabur lagi dan naik bus ke Jakarta.
Di Jakarta ia luntang lantung dan terpaksa mencopet lagi. Ia pun jadi penjahat pro, lalu melihat foto Burhan di dompet merah milik Silvi, yang diambilnya.
Samsul menyelidiki alamat itu lalu berbohong ke satpam. Mengaku mau ke rumah lain, padahal mau lihat kediaman Silvi. Satpamnya emberr, malah tanya apa dia mau ngajar ngaji di rumah Pak Broto? Ternyata Samsul yang pakai peci dikira Pak Ustadz.
Jadilah Samsul pengajar ngaji, lalu berkenalan dengan Silvi, yang juga jadi guru privat matematika di rumah Pak Broto.
Adegan paling jleb saat Samsul diminta jadi imam salat, padahal ia ragu apakah ibadahnya diterima? Karena masih saja mencopet.
Apakah Samsul benar-benar bertobat? Ketika Silvi dan Zizi sama-sama menyukainya, mana yang ia pilih?
Nonton sendiri yuuk.