Mohon tunggu...
Aesti BudhiMulatsih
Aesti BudhiMulatsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Adegan yang Realistis Dapat Dirasakan Penonton di Film "13 Bom di Jakarta"

9 Januari 2024   08:29 Diperbarui: 9 Januari 2024   08:39 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Film 13 Bom di Jakarta (foto: Visinema Pictures)

Nama Reviewer          : Aesti Budhi Mulatsih

Judul                               : 13 BOM DI JAKARTA

Sutradara                     : Angga Dwimas Sosongko

Tahun                            : 2023

Film 13 BOM DI JAKARTA merupakan film yang mengaitkan tentang bagaimana para teroris yang ingin menenggakkan kondisi perekonomian yang adil untuk masyarakat yang tidak mampu di Indonesia, karena ketidakadilan yang dialami oleh para teroris yang melakukan pengeboman di Jakarta guna meminta keadilan dari para penguasa ekonomi di Indonesia yang mereka anggap korup dan hanya ingin menguasai uang tanpa melihat penderitaan yang di alami oleh rakyat yang tidak mampu.

Para teroris mengancam menebarkan 13 bom pada titik berbeda di Jakarta yang akan meledak setiap 8 jam sekali untuk membalas dendam atas penderitaan dan rasa sakit yang dirasakan oleh para teroris dan para teroris meminta imbalan yang sangat fantastis. Hal tersebut mengakibatkan Badan Kontra Terorisme Indonesia menarik dua orang yang membangun kantor usaha uang digital atau bitcoin yaitu Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono).

Film ini digarap oleh Angga Dwimas Sososngko ini dibantu oleh para pemain yang sangat profesional yaitu Rio Dewant (Arok atau Ismail Gani), Putri Ayudya (Karin), Chicco Kurniawan (Oscar), Ardhito Pramono (William), Ganindra Bimo (Emil), Lutesha (Agnes), Muhammad Khan (Waluyo), Rukman Rosadi (Damaskus), Niken Anjani (Gita), Andri Mashadi (Fajar), Aksara Dena (Malik), Alyssa Abidin (Istri Malik), Mila Jamila (Tia), Akbarry Noor (Firewall Officer), Yusuf Ozkan (Pengamen jalanan), Chicco Jerikho (Petugas pemeriksa ICTA), Toran Waibro (Asisten Karin), Raeshard Octaviansha (Penjaga truk uang)

Menurut saya film ini sangat menampilkan adegan yang terlihat realistis, membuat saya terpukau saat melihatnya, bahkan setiap adegan bisa menyampaikan ketegangan saat melihatnya. Kisah yang diambil dari kisah nyata ini sangat membuat saya kaget betapa banyak latar belakang yang diambil sangat banyak membuat kualitas film ini sangat menarik sekali. Adegan saling tembak sangat realistis menembakkan peluru ke setiap penyerang, sehingga jejak peluru yang mengenai benda-benda seperti mobil, kaca, tembok maupun badan, itu semua terlihat nyata. Saya juga menyukai plot twist yang tidak terduga dari film ini yang sulit ditebak dari setiap alurnya, seperti fajar yang saya kira penyusup di ICTA namun malah ternyata Gita.

Namun, pakaian yang dipakai oleh para pemain saat melakukan serangan kurang pas seperti kurangnya helm pengaman, rompi anti peluru yang akan memperlihatkan lebih nyata dalam adegan perlawanan tersebut. Akan tetapi, semua itu tidak terlalu saya permasalahkan karena film ini sangat rekomendasi untuk di tonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun