Makanan khas Bandung yang saat ini sangat populer di kalangan anak muda yaitu seblak. Transformasi seblak dari hidangan sederhana menjadi pilihan favorit banyak orang mencerminkan adaptasi yang brilian terhadap selera konsumen yang terus berkembang. Seblak memiliki cita rasa yang unik, dengan bumbu-bumbu khas yang membuatnya terasa gurih, pedas, dan sedikit asam. Kerupuk yang direbus memiliki tekstur kenyal berpadu dengan kuah yang kaya bumbu membuat seblak menjadi salah satu makanan yang nikmat untuk disantap. Akan tetapi terlepas dari kenikmatan seblak, apakah kalian tau bahwa mengonsumsi seblak tanpa batas itu akan berdampak serius bagi kesehatan kita? Nah, berikut ini merupakan dampak negatif mengonsumsi seblak tanpa batas, dan beberapa tips untuk menikmati seblak dengan aman.
Dampak Negatif Mengonsumsi Seblak Tanpa BatasÂ
1. Gangguan pada Saluran PencernaanÂ
Seblak dengan level pedas yang terus-menerus dikonsumsi dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, seperti iritasi pada dinding lambung. Asam lambung dapat meningkat karena bumbu pedas yang digunakan dalam seblak, kondisi ini bisa memperburuk penderita gastritis. Gejalanya yakni seperti nyeri ulu hati, mual, muntah, dan dapat menyebabkan tukak lambung.
2. Menyebabkan Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Penggunaan garam yang berlebihan pada seblak dapat meningkatkan kadar natrium di dalam tubuh. Peran natrium dalam tubuh yakni untuk mengatur keseimbangan cairan, dengan meningkatnya kadar natrium di dalam tubuh dapat menyebabkan resistensi cairan, dan meningkatkan volume darah, sehingga tekanan darah pun akan naik. Gejalanya seperti sakit kepala, pusing, dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Dampak pada Kesehatan Gigi dan MulutÂ
Kandungan pada seblak yang pedas dan asam dapat merusak enamel gigi, yang akan meningkatkan risiko gigi berlubang dan sensitif. Makanan pedas juga akan menyebabkan bau mulut jika tidak diimbangi dengan kebersihan mulut.
4. Risiko ObesitasÂ
Kalori yang tinggi banyak terkandung pada seblak, terutama dari kerupuk, minyak goreng, dan tambahan protein olahan seperti sosis dan bakso. Tingginya kalori ini merupakan salah satu faktor penyebab kenaikan berat badan. Jika seblak dikonsumsi tanpa batas dengan jumlah yang banyak, maka akan berisiko obesitas pada seseorang.
5. Meningkatkan Risiko SembelitÂ
Secara umum, seblak memang cenderung rendah serat. Serat sangat penting untuk membantu melunakkan tinja dan mendorongnya melalui usus. Dengan kurangnya serat, maka akan mengakibatkan sembelit.
6. Dehidrasi dan Menyebabkan Gangguan pada GinjalÂ
Seblak yang pedas bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat. Tingginya natrium juga dapat membebani kerja pada ginjal. Gejala yang dialami yaitu dehidrasi, dan peningkatan risiko batu ginjal.
Meskipun seblak tidak sepenuhnya buruk, penting untuk mengetahui bagaimana cara menikmati seblak dengan aman. Berikut merupakan tips untuk menikmati makanan seblak dengan aman:
1. Untuk menghindari dampak negatifnya, maka nikmatilah seblak dalam porsi kecil atau secukupnya.
2. Hindari makan seblak menjelang waktu tidur agar mencegah gangguan pada saluran pencernaan.
3. Imbangi dengan makan makanan yang sehat seperti sayuran yang kaya akan serat sehingga dapat membantu melancarkan pencernaan.
4. Pilihlah sumber protein yang lebih sehat seperti dada ayam tanpa kulit, atau telur rebus.
5. Kurangi penyedap rasa yang berlebihan.
6. Pastikan minum air yang cukup agar tubuh terhindar dari dehidrasi, terutama setelah mengonsumsi makanan pedas.
KesimpulanÂ
Seblak, makanan khas Bandung yang populer di kalangan anak muda, memang memiliki cita rasa yang lezat. Namun, konsumsi seblak secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Kandungan garam, lemak, dan bumbu pedas yang tinggi dalam seblak dapat memicu hipertensi, gangguan pencernaan, kerusakan gigi, obesitas, sembelit, dan dehidrasi. Untuk menikmati seblak dengan aman, sebaiknya batasi porsi makan, hindari mengonsumsinya menjelang tidur, dan imbangi dengan makanan sehat yang kaya serat, pilih sumber protein yang lebih sehat, kurangi penggunaan penyedap rasa yang berlebihan, dan pastikan minum dengan air yang cukup. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat tentang konsumsi seblak dan pola makan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H