Mohon tunggu...
muhammad yogi
muhammad yogi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

tidak hanya sekedar hidup, tapi menelusuri kehidupan dengan mata yang penasaran dan jiwa yang lapar akan kebeneran

Selanjutnya

Tutup

Palembang

Kuto: Eksplorasi Sejarah Tersembunyi di Pasar dan Perkampungan Arab Palembang bersama PGG

10 Desember 2024   23:13 Diperbarui: 10 Desember 2024   23:13 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WalkingTour-RuteKUTO/Sumber:Instagram@PLGGOODGUIDE

Pada 15 Desember 2024, Palembang Good Guide (PGG) akan meluncurkan rute walking tour baru yang memikat, yaitu Kuto. Rute ini tidak hanya membawa kita untuk berjalan kaki, tetapi juga mengajak kita menyelami sejarah dan budaya yang kaya di kawasan Kuto, sebuah area yang penuh dengan cerita dari masa lalu Palembang.

Pasar Kuto: Pusat Aktivitas Sejak Dulu
Kuto terkenal dengan pasar tradisional yang masih hidup hingga kini. Pasar Kuto bukan hanya pusat perniagaan, tetapi juga menjadi saksi sejarah bagi perkembangan sosial-ekonomi Palembang. Di sinilah berbagai produk lokal berkumpul, dan aroma rempah-rempah serta makanan khas Palembang mengundang rasa penasaran setiap pengunjung. Menyusuri pasar ini, kita akan merasakan atmosfer yang penuh dengan kehidupan dan energi yang tak lekang oleh waktu.

Perkampungan Arab Palembang: Jejak Sejarah yang Tersisa
Berjalan lebih jauh, kita akan memasuki perkampungan Arab yang menjadi salah satu bagian penting dari sejarah Palembang. Dikenal dengan rumah-rumah tradisional yang unik, perkampungan ini menyimpan banyak cerita tentang kedatangan dan kontribusi komunitas Arab dalam perkembangan budaya dan perdagangan di Palembang. Pengaruh mereka dapat dilihat pada arsitektur, tradisi, hingga kehidupan sosial yang berkembang di kawasan ini.

Sayyid Ali Gathmyr: Tokoh yang Mewarnai Sejarah Kuto
Di tengah keramaian Kuto, kita tak bisa melupakan sosok Sayyid Ali Gathmyr, tokoh penting yang menjadi ketua DPRD Sumsel pertama dan berkontribusi besar dalam memperkuat peran Nahdlatul Ulama (NU) di Palembang. Sayyid Ali dikenal sebagai seorang pemimpin yang tidak hanya memperjuangkan kemajuan kota, tetapi juga memberikan dampak besar dalam dunia sosial dan agama. Kontribusinya dalam memperkenalkan dan memperkuat nilai-nilai NU di Palembang menjadikannya sosok yang dihormati hingga kini.

Habaib di Palembang: Mewariskan Tradisi dan Keberagaman
Palembang juga dikenal sebagai rumah bagi banyak habaib, sebutan untuk keturunan Nabi Muhammad SAW yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan spiritual di kota ini. Para habaib menjadi tokoh yang dihormati dalam masyarakat Palembang, dan peran mereka masih terasa hingga kini. Keberadaan mereka turut mewarnai budaya, adat istiadat, dan kehidupan sehari-hari yang penuh makna.

Rumah-Rumah Tua yang Bersejarah: Meninggalkan Warisan untuk Generasi Mendatang
Menelusuri lebih jauh, kita juga akan melihat berbagai rumah tua bersejarah yang menyimpan kenangan dan cerita masa lalu Palembang. Rumah-rumah ini menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang kota ini, dari era kolonial Belanda hingga perkembangan pesat di masa kemerdekaan. Setiap bangunan memiliki ciri khas yang unik, yang menambah kekayaan sejarah kawasan Kuto.

Dengan semua yang ada di dalamnya, rute walking tour Kuto adalah kesempatan langka untuk merasakan dan memahami lebih dalam tentang sejarah serta budaya yang membentuk kota Palembang. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti perjalanan penuh makna ini bersama PGG. Bergabunglah dengan kami dalam perjalanan mengeksplorasi sisi lain Palembang yang penuh dengan cerita sejarah, keunikan budaya, dan jejak-jejak penting yang membentuk kota ini.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi Instagram @plggoodguide untuk memastikan tempat Anda dalam rute walking tour Kuto yang akan datang. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajah bersama PGG!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun