Memaafkan

Resiko jadi selebritih… siap dipuja dan dihujat, hehehe… Alhamdulillah, saya masih sadar kemuliaan dan pujian itu hanya milik Alloh. Ada yang frustrasi membaca tulisan saya yang tidak sesuai dengan pemahamannya. Hehe, maaf jangan sewot doung. Ini negara demokrasi. Anda mencela-cela golongan lain, boleh. Tapi ketika saya punya pemahaman sendiri, saya curcol di blog pribadi, kok Anda mencak-mencak, Anda cap saya “menyesatkan” pembaca. Lupa ya, hidayah itu milik Alloh? :)

Pembaca blog saya ini cerdas-cerdas, kritis. Mereka punya hati. Mereka tidak akan telen bgitu aja mentah-mentah, info di sini. Mereka bisa membedakan, mana yang penting, mana yang gak penting dipikirin. Jadi, santai aja :)

Untuk IP : 118.137.55.XXX Maaf kemarin seharian saya keluar rumah mengajar 2 orang teman membuat personal web bisnis online-nya. Komentar Anda masih ada nih dalam kotak moderasi Admin. Kalau saya mau, saya bisa approve semua komentar Anda, dan kemungkinan besar pembaca blog ini malah akan mentertawakan Anda. Saya tak ingin debat kusir. Silakan Anda amalkan apa pun yang Anda yakini sebagai kebenaran. Kalau Anda tidak suka posting-posting saya, silakan Anda baca blog lain yang sejalan dengan ekspektasi Anda. Terima kasih yaa.

Kemarin malam, setelah berdiskusi panjang lebar dengan guru-guru dan suami saya, dengan sangat berat hati saya harus menonaktifkan tulisan dan semua komentar BEDA FIQRAH = SESAT ?

Sahabat-sahabat saya pun menasehati :

1. Dan selanjutnya mereka yang bilamana menerima perlakuan yang tidak adil, mereka membela diri. MEMAAFKAN LEBIH BAIK DARI MEMBALAS. [QS 42:39]

2. Jangan pernah mengumbar kejelekan orang lain di depan publik, skalipun barangkali bener adanya Fi. Simpen ajalah. Kasian. Akan tiba waktunya klo memang itu benar Alloh swt sendiri yg akan membuka aibnya dgn caraNya sendiri.

Baiklah. Saya minta maaf kepada pihak-pihak yang telah terganggu dengan posting saya. Terima kasih atas perhatiannya. Alhamdulillahirobbil’alamin. :)