Mohon tunggu...
Aep Saepudin
Aep Saepudin Mohon Tunggu... -

lahir di majalengka, sekarang tinggal di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika Raga Ditinggal sang Nyawa

18 November 2010   17:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:30 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12901004862001112334

apa yang terjadi ketika raga ditinggal sang nyawa? apakah masih ada yang perduli? lalu apakabar dengan orang-orang yang katanya mencintai, mengagumi dan memujinya semasa hidup? ternyata sudah barang tentu mereka takakan perduli lagi, bahkan anak istri/suami tercintapun tak mungkin sudi lagi bersama, malah secepat mungkin jasad itu dipendam dalam kuburan karena memang sudah tak di butuhkan lagi. walaupun semula begitu di puja dan dibanggakan kini hanya menjadi bangkai yang tak berguna oh sungguh menyedihkan. yang tadinya tinggal di kamar yang mewah berkasur empuk dengan tilam yang indah dan berhiaskan cahaya lampu nan mengkilau kini harus terkujur kaku sendirian didalam perut bumi yang gelap dan hanya terbungkus kain kafan. jadi apa yang sebenarnya kita bangga-banggakan dari badan kita, toh ujung-ujungnya hanya menjadi santapan cacing tanah belaka hingga tersisa kerangka,  dan itulah suratan badan ia harus di kembalikan ke asalnya yaitu tanah. namun kebanyakan manusia begitu terlena dengan manisnya dunia hingga lupa bahwa suatu saat maut akan datang menjemput. semoga kita senatiasa mengingat akan kematian, sehingga terhindar dari sifat sombong dan senantiasa mengingat akan kebesaran sang pencipta untuk selalu berjalan di jalan yang lurus dan benar....amiin.... *tulisan ini saya adaptasi dari lagu  Rhoma Irama yang berjudul "sebujur bangkai",

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun