Nama Kartini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kiprah putri bangsa ini sudah tidak diragukan lagi. Ia begitu berani pada zamannya. Ia berani berpikir beda, berpikir tidak seperti kebanyakan perempuan pada waktu itu. Dari pikirannya inilah, ia tampil menjadi salah satu pioneer perjuangan perempuan di negeri ini. Awal dari keberaniannya itulah ia mampu dan berhasil melakukan perubahan besar pada sejarah perjuangan perempuan di bumi pertiwi. Tidak bisa dibayangkan apabila dulu kala, perempuan kelahiran Jepara 132 tahun silam ini tidak memiliki keberanian yang besar. Bisa jadi saat ini tidak ada sosok-sosok perempuan yang tampil di publik seperti sekarang ini.
Berbicara tentang keberanian dan kegigihannya melawan tirani bagi kaum perempuan, sebenarnya jauh-jauh hari sebelum Kartini lahir telah muncul sosok perempuan yang tidak kalah hebatnya dengan Kartini. Ada Aisyah ra yang ahli Al Qur'an, juga sebagai perawi hadits serta kemampuannya dalam hal pengobatan sudah tidak diragukan lagi. Ditambah dengan kemampuannya dalam bersyair.
Kedua sosok perempuan itu memiliki satu kesamaan, yakni memiliki keberanian yang besar dalam melakukan perubahan. Berani berpikir out of the box. Berpikir dengan melihat fakta-fakta yang ada, kemudian memiliki azzam (tekad) untuk melakukan perubahan dan mengunci target tujuan yang ingin dicapai dan selanjutnya adalah mencari alternatif strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kini saatnya, perempuan-perempuan generasi penerus bangsa, memiliki pola pikir yang tidak seperti kebanyakan orang dan berani dalam melakukan perubahan yang besar. Melalui momentum hari Kartini, harapannya kaum hawa bisa meneruskan perjuangan dan semangatnya, menjiwai gelora dalam melakukan perubahan-perubahan besar yang lebih baik.wallahua'lam
Siti Nur Aeni
Aktivis Trans-F, Universitas Negeri Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H