Mohon tunggu...
aeniiipalahani
aeniiipalahani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Seorang Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gen Z dan Gen Millenial Sering Berbeda Pendapat?

3 Januari 2025   02:15 Diperbarui: 3 Januari 2025   02:26 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saat ini sedang ramai perbincangan mengenai bahwa gen z dan gen millenial sering kali berbeda pendapat, apakah iya? 

Seperti yang kita ketahui bahwa gen z adalah anak kelahiran tahun 1997-2012 sedangkan gen millennial yaitu kelahiran tahun 1981-1996. Dan yang menjadi banyak propaganda yaitu bahwa gen milenial mengatakakan bahwa Gen Z adalah generasi yang paling malas dan susah diatur oleh karena itu sangat sulit untuk Gen Z mendapatkan pekerjaan.

Sedangkan Gen Z sendiri mengatakan bahwa Gen milenial adalah generasi yang paling kaku dan dianggap terlalu meremehkan Gen Z.

Gen milenial sendiri sering menyebutkan bahwa gen z terlalu memikirkan mental health dibanding pekerjaannya. Gen Z yang sudah memasuki dunia pekerjaan sering kali dianggap menyepelakan pekerjaan mereka, Hanya karena mereka itu dibentak sama atasan mereka resign, hanya karena load pekerjaan banyak mereka resign, hanya karena culture-nya ga sesuai mereka resign. Dan Gen z sering mendapatkan stereotype buruk, lemah maunya instan dan malas.Itulah pandangan para gen milenial kepada gen z.

       Padahal kemalasan tidak dapat diukur untuk satu generasi. Cara mengukur ketahanan mungkin bias karena tidak memperhitungkan perbedaan ekspresi antar generasi. malas atau tidak, lemah atau kuat itu kembali ke mindset setiap orang. Ada yang punya fixed mindset yang cenderung menghindari tantangan dan mudah menyerah. Sebaliknya, ada yang punya growth mindset yang terus belajar dan terus berkembang. Sehingga perlu adanya komunikasi antar generasi supaya label-label seperti itu bisa terkikis. 

     Dan kenyataannya yang dirasakan gen z adalah gen z sangat selektif dalam memilih pekerjaannya dan tidak semua stereotype tentang gen z lemah itu benar. Kenyataannya gen z memiliki pemikiran yang kritis dan punya prinsip don’t work harder but work smarter. Jadi gen z cenderung mengutamakan work-life-belance itu juga bukan berarti mereka malas bekerja keras justru mereka sadar kalau misalkan kesehatan fisik dan psikis itu sama pentingnya dengan kecapaian professional walaupun menurut gen milenial itu kesannya manja dan malas namun gen z pun mengerti jika mereka merasa kelelahan dan kurang sejahtera itu akan mengurangi produktivitas dan akhirnya akan berdampak buruk buat perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun