Melalui studi kelayakan bisnis, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi risiko dan kelemahan dari ide bisnis atau proyek yang diusulkan. Ini membantu mengurangi kemungkinan kerugian finansial yang signifikan yang dapat terjadi jika perusahaan melanjutkan proyek yang tidak layak secara ekonomi atau memiliki tingkat risiko yang tinggi.
Lantas apa saja tahapan dari studi kelayakan bisnis dari sebuah perusahaan? Selengkapnya berikut ini ulasannya.Â
Tahapan-tahapanÂ
Tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis di perusahaan dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas proyek dan kebutuhan perusahaan. Namun, secara umum, berikut adalah tahapan-tahapan yang umum dilakukan dalam studi kelayakan bisnis:
Identifikasi masalah atau peluang: Tahap pertama adalah mengidentifikasi masalah atau peluang yang ingin dipecahkan oleh proyek bisnis. Hal ini melibatkan analisis situasi saat ini dan potensi keuntungan atau manfaat dari proyek yang diusulkan.
Analisis pasar: Pada tahap ini, perusahaan menganalisis pasar potensial untuk produk atau layanan yang akan ditawarkan. Ini melibatkan pemahaman tentang target pasar, ukuran pasar, tren, persaingan, dan preferensi konsumen. Analisis pasar membantu perusahaan dalam memahami potensi permintaan dan keberlanjutan proyek.
Analisis teknis: Tahapan ini melibatkan evaluasi aspek teknis proyek, termasuk kebutuhan infrastruktur, peralatan, teknologi, dan kemampuan produksi. Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya dan kapabilitas yang memadai untuk melaksanakan proyek secara efisien.
Analisis keuangan: Analisis keuangan dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan finansial proyek. Ini melibatkan proyeksi pendapatan, biaya, investasi awal, arus kas, dan pengembalian investasi. Analisis keuangan membantu dalam menentukan apakah proyek menghasilkan keuntungan yang memadai dan memenuhi persyaratan keuangan perusahaan.
Analisis risiko: Tahapan ini melibatkan identifikasi, evaluasi, dan mitigasi risiko yang terkait dengan proyek. Perusahaan harus memahami risiko yang mungkin terjadi dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau mengelola risiko tersebut.
Evaluasi keseluruhan: Setelah melakukan analisis dalam tahapan sebelumnya, perusahaan melakukan evaluasi keseluruhan terhadap proyek. Evaluasi ini mencakup penilaian terhadap kelayakan bisnis secara keseluruhan, termasuk aspek pasar, teknis, keuangan, dan risiko. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah proyek tersebut layak untuk dilanjutkan.
Penyusunan laporan kelayakan bisnis: Tahap terakhir adalah penyusunan laporan kelayakan bisnis yang berisi hasil analisis dan evaluasi yang telah dilakukan. Laporan ini berfungsi sebagai panduan dan dasar keputusan bagi manajemen perusahaan dalam menentukan apakah proyek bisnis tersebut harus dilaksanakan atau tidak.