Mohon tunggu...
Aedy Mvie
Aedy Mvie Mohon Tunggu... -

your smile is my life

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sedang Bersedih? Usir dengan 6 Kata Ajaib

2 November 2011   04:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:10 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perasaan sedih muncul saat kita mengalami kesulitan.

Penyebabnya bermacam-macam. Bisa karena masalah pribadi, masalah keluarga, atau hubungan kita dengan orang lain.

Rasa sedih diciptakan untuk mengimbangi rasa bahagia. Bayangkan, bila tidak ada rasa sedih, bagaimana kita tahu bahwa kita sedang merasa bahagia?

Seperti perasaan marah, perasaan sedih juga menguras tenaga dan emosi. Rasa sedih bisa diusir dengan enam kata ajaib berikut ini :

Ungkapkan


Jangan membohongi diri sendiri. Sebaliknya, pahamilah perasaan sedih itu sebagai bagian dari kehidupan yang harus dijalani.

Ungkapkan rasa sedihmu melalui beberapa cara. Diantaranya menuliskannya di blog/buku harian, atau menangis sampai puas.

Orang yang mengalami kesedihan yang mendalam biasanya rentan terhadap pengaruh dari luar. Luapkan emosi sedihmu dengan hal-hal positif. Jangan sampai kamu malah terjerumus ke hal negatif.

Kalau ini sampai terjadi, kamu bukan terlepas dari rasa sedih,  malah semakin terperosok ke jurang kesedihan yang semakin dalam.

Ceritakan


Ceritakan masalahmu pada orang terdekat. Bisa teman, orangtua, atau siapapun. Menceritakan masalahmu pada orang lain terbukti ampuh untuk menyembuhkan kesedihan. Dengan bercerita, berarti kamu telah melepas sebagian besar beban.

Tapi jangan asal curhat, ya. Pilihlah orang yang benar-benar bisa dipercaya. Selain aman, orang itu akan membantumu untuk berpikir jernih. Kalau salah pilih, bisa-bisa masalahmu itu malah tersebar ke mana-mana.

Arahkan


Ketika sedih melanda, pikiran kita pasti ruwet. Semua emosi rasanya bercampur aduk . Rasa sesal, kecewa, tak percaya bahwa ini adalah kenyataan, akan terus menghantui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun