Memilih pasangan hidup saja untuk dijadikan pemimpin keluarga pertimbangannya sangat berat dan macam-macam mulai dari bebet, bobot dan bibit, masa memilih pemimpin untuk hajat hidup kurang lebih 46 juta warga Jawa Barat tanpa pertimbangan yang matang dan menyeluruh, dimanakah rasa sekali lagi rasa kepedulian kita.Â
Data KPU Jabar tahun 2013 menunjukkan angka Golput pada pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2013 mencapai angka 13,8 juta suara (36,3%), dimana angka tersebut lebih besar daripada angka kemenangan pasangan Aher-Demiz yang hanya meraih 6,5 juta suara (32,2%) sehingga secara kasar bisa dibilang yang menjadi pemenang adalah Golput (menyedihkan).
Saat ini, kita masih mempunyai cukup waktu kurang lebih 3 bulan ke depan untuk mengenal seluruh calon pemimpin Jabar. Penting bagi kita untuk memastikan bahwa yang kita pilih mempunyai bibit,bobot dan bebet yang mumpuni.Â
Bersikaplah adil atau sama ketika memilih pemimpin Jabar ke depan sama halnya kita memilih pasangan hidup. Sangat penting untuk kita pastikan bahwa kebijakannya ke depan pro-rakyat terutama kaum duafa dan tertindas lainnya, perhatikan dan amatilah track recordnya, dengan kata lain harus kita pastikan kesalehan multikulturalnya.Â
Terakhir mari kita menjadi pemilih yang saleh, orang yang saleh akan memilih pemimpin yang saleh, dan pemimpin saleh akan memberikan kemaslahatan bagi kita semua. Jangan pernah memilih pemimpin yang fasad, munafik dan hobi berbohong dan memakan hak rakyat, karena itu akan memberikan kesulitan dan kemadharatan bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H