Mohon tunggu...
adzka habibatul khairoh
adzka habibatul khairoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa prodi pendidikan guru sekolah dasar

mahasiswa unpam

Selanjutnya

Tutup

Analisis

permasalahan disekolah dasar dan pandangan psikologi pendidikan

19 Desember 2024   19:11 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:11 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


 
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kemampuan belajar siswa. Namun, berbagai permasalahan sering muncul di sekolah dasar, yang dapat menghambat proses belajar mengajar dan perkembangan siswa. adapun permasalahan umum di SD dan bagaimana psikologi pendidikan memandangnya:
 
1. Kesulitan Beradaptasi dengan Lingkungan Sekolah:
 
- Peralihan dari TK ke SD:  Anak-anak yang baru masuk SD sering mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru, seperti aturan yang lebih ketat, metode pembelajaran yang berbeda, dan interaksi sosial yang lebih kompleks.
- Psikologi Pendidikan:  Psikologi pendidikan menekankan pentingnya menciptakan transisi yang lancar dari TK ke SD.   dapat dilakukan dengan cara :
- Program Orientasi:  Menyelenggarakan program orientasi yang menyenangkan dan interaktif untuk membantu anak-anak mengenal lingkungan sekolah, guru, dan teman-teman baru.
- Pendekatan Individual:  Memperhatikan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing anak, serta memberikan dukungan individual bagi anak-anak yang mengalami kesulitan beradaptasi.
 
2. Kesulitan Belajar:
 
- Kurangnya Kesiapan Belajar:  Beberapa anak mungkin belum siap untuk belajar di SD, baik dari segi kognitif, emosional, maupun sosial.
- Psikologi Pendidikan:  Psikologi pendidikan menekankan pentingnya:
- Penilaian Kesiapan Belajar:  Melakukan penilaian kesiapan belajar sebelum anak masuk SD untuk mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan dukungan tambahan.
- Program Remedial:  Menyediakan program remedial bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar, dengan fokus pada pengembangan kemampuan dasar yang diperlukan untuk belajar di SD.
 
3. Kurangnya Motivasi Belajar:
 
- Kurangnya Keterlibatan dalam Pembelajaran:  Beberapa anak mungkin merasa bosan atau tidak tertarik dengan materi pelajaran, yang dapat menyebabkan kurangnya motivasi belajar.
- Psikologi Pendidikan:  Psikologi pendidikan menekankan pentingnya:
- Pembelajaran yang Menarik:  Menerapkan metode pembelajaran yang kreatif, interaktif, dan berpusat pada siswa untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar.
- Penghargaan dan Pengakuan:  Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada siswa atas usaha dan prestasi mereka untuk meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar.
 
4. Permasalahan Perilaku:
 
- Perilaku Menyimpang:  Beberapa anak mungkin menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sekolah, seperti membolos, berkelahi, atau mengganggu teman.
- Psikologi Pendidikan:  Psikologi pendidikan menekankan pentingnya:
- Pemahaman Faktor Penyebab:  Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang, seperti masalah keluarga, kurangnya perhatian, atau pengaruh lingkungan.
- Pendekatan Holistik:  Menggunakan pendekatan holistik untuk mengatasi perilaku menyimpang, yang melibatkan intervensi dari guru, orang tua, dan konselor.
 
5. Permasalahan Sosial:
 
- Bullying:  Perundungan dapat terjadi di sekolah dasar, yang dapat berdampak buruk pada korban, termasuk penurunan prestasi belajar dan gangguan emosi.
- Psikologi Pendidikan:  Psikologi pendidikan menekankan pentingnya:
- Pencegahan Bullying:  Menerapkan program pencegahan bullying yang melibatkan seluruh anggota sekolah, termasuk guru, siswa, dan orang tua.

 
6. Permasalahan Guru:
 
- Kurangnya Keterampilan Mengajar:  Beberapa guru mungkin kurang terampil dalam menyampaikan materi, memotivasi siswa, atau menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
- Psikologi Pendidikan:  Psikologi pendidikan menekankan pentingnya:
- Pelatihan Guru:  Memberikan pelatihan kepada guru tentang prinsip-prinsip psikologi pendidikan dan metode pembelajaran yang efektif.
- Pengembangan Profesional:  Memfasilitasi pengembangan profesional guru melalui program pelatihan, seminar, dan konferensi.
 
7. Permasalahan Lingkungan Sekolah:
 
- Kurangnya Fasilitas:  Beberapa sekolah dasar mungkin kekurangan fasilitas yang memadai, seperti ruang kelas yang nyaman, perpustakaan yang lengkap, dan lapangan olahraga.
- Psikologi Pendidikan:  Psikologi pendidikan menekankan pentingnya:
- Peningkatan Fasilitas:  Memperjuangkan peningkatan fasilitas sekolah untuk mendukung proses belajar mengajar yang efektif.
- Lingkungan yang Kondusif:  Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung proses belajar mengajar.
 
Penanganan Permasalahan:
 
Psikologi pendidikan memberikan kerangka kerja untuk memahami dan mengatasi berbagai permasalahan di sekolah dasar.  Pendekatan yang efektif melibatkan:
 
- Pengembangan Kurikulum yang Berbasis Psikologi Pendidikan:  Memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan menarik.
- Pelatihan Guru:  Meningkatkan keterampilan guru dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip psikologi pendidikan dalam proses belajar mengajar.
- Konseling dan Bimbingan:  Memberikan layanan konseling dan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar, gangguan emosi, atau masalah perilaku.
- Peningkatan Komunikasi:  Membangun komunikasi yang efektif antara guru, siswa, dan orang tua untuk saling mendukung dan menyelesaikan masalah bersama.
- Pengembangan Lingkungan Sekolah yang Kondusif:  Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung proses belajar mengajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun