Takdir telah menempatkanku di pulau Kabaena
Ditengah rimbunan jambu dan pohon aren
Digenangi petak arus sungai Lakambula
Dingin dan bening nuansa kerinduan
Kabaena yang teduh berangin
Dengan romantikasih anggun pribuminya
perempuan perempuan berjantung rembulan
menjadikan kenangan tercurah istimewa
Kabaena gunungnya tinggi menjulang
Dikelilingi aroma biru laut tenang
putra putranya berkalung embun
menghulur keakraban dibalik senyum
Bias eksotik cahaya mentari pagi
terseyum ranum diatap langit Kabaena
Menjadi lukisan indah dilekuk cakrawala
Menumbuhkan keceriaan nelayan dan para petani
Suara alam Kabaena terdengar merdu
Dari kicau burung, gemercik air sungai
Notasi dedaunan, lirih angin sepoi
mendewasakan rasa kesyukuran pada ILAHI
Mekarlah terus kembang Kabaena
Jaga kembangnya dari kumbang jalanan
Kumbang kumbang nakal pertambangan
Wujudkan Kabaena sebagai pulau nirwana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H