Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), wilayah strategis yang berbatasan langsung dengan Malaysia, kini menjadi garda depan dalam perang melawan peredaran narkoba. Letaknya yang strategis membuat provinsi ini rawan dijadikan jalur masuk barang haram melalui jalur resmi seperti pelabuhan dan pos lintas batas, maupun jalur tikus yang sulit terpantau. Ancaman besar ini mendorong Polda Kaltara untuk terus bekerja keras menjaga keamanan dan melindungi masyarakat.
Polda Kaltara: Keberhasilan yang Membanggakan
Di bawah kepemimpinan Irjen Pol Hary Sudwijanto, S.I.K., M.Si., Polda Kaltara mencatat pencapaian luar biasa dalam memberantas narkoba. Dalam periode enam bulan, dari Juli hingga Desember 2024, Polda Kaltara berhasil mengungkap 131 kasus narkoba dengan 186 tersangka yang berasal dari jaringan internasional dan lokal.
Barang bukti yang disita menjadi gambaran seriusnya ancaman narkoba di wilayah ini:
Sabu-sabu: 174.960,44 gram, sebagian besar berasal dari jaringan internasional.
Ganja: 3,97 gram, dari jaringan lokal.
Ekstasi: 201 butir, banyak ditemukan di kawasan perkotaan.
Liquid sintetis: 23 miligram, jenis narkoba baru yang sulit terdeteksi.
Kapolda Kaltara menegaskan, "Keberhasilan ini adalah bukti komitmen kami melindungi masyarakat dari bahaya narkoba. Namun, ini juga menjadi pengingat bahwa ancaman masih nyata dan membutuhkan kolaborasi semua pihak untuk mengatasinya."
Transformasi Selumit Pantai: Dari Zona Rawan Menjadi Kawasan Harapan