Mohon tunggu...
Ady Susanto
Ady Susanto Mohon Tunggu... -

saya lahir di Tulungagung, kuliah di Teknik Informatika - ITS Surabaya, kerja di PT Surveyor Indonesia (Persero), pindah-pindah penugasan dari Surabaya, Kupang, Makasar, Medan, dan sekarang tinggal di Bekasi,,, sempat menjadi Dirut PT Survai Udara Penas (Persero).

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Memahami Dahlan,,,

8 Januari 2013   00:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:24 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seseorang ditempatkan pada posisi atau jabatan tertentu, seorang Leader, akan memikirkan 1001 cara dan jalan untuk mewujudkan mimpinya. Ketika Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri BUMN, sederet rencana transformasi sudah disiapkan, mulai menyusun visi dan misi yang baru, menetapkan sasaran strategis, merombak organisasi dan menempatkan orang-orang yang tepat, membangun budaya kerja, serta menetapkan milestone-milestone atas program yang dibuat, dan tidak lupa membangun hubungan eksternal serta opini publik.

Seorang Leader, memiliki karakter courageous, strong willed, decisive, dan determined. Couragous, artinya memiliki kemampuan untuk menghadapi bahaya dan satu-per-satu permasalahn yang muncul. Didalam benaknya  jika kemungkinannya menyelesaikan suatu permasalahn sebesar 51 persen, maka itu sudah cukup untuk melanjutkannya. Strong willed, memiliki kemauan yang kuat. Seorang leader hanya memiliki satu kamus dalam usahanya, yaitu berhasil. Bagaimana untuk mewujudkannya, kerja kerja kerja. Decisive, memiliki kekuatan untuk merealisasikan keinginannya. Dan yang terakhir determided, memiliki kapabilitas untuk menjadi beda. Semua karakter ini dimiliki oleh Dahlan.

"The only way to do great work, is to love the work you do" (Steve Jobs)

Mobil listrik, melihat perjalanan sampai sejauh ini, Dahlan sudah menjadikan mobil listrik itu sebuah  visi. Disatu sisi, infrastruktur (regulasi) pemerintah, belum memungkinkan untuk merealisasikan visi tersbut. Dahlan beruntung, dikaruniai kemampuan pribadi yang cukup, sehingga bisa mewujudkan dengan menggunakan sumber daya pribadinya dan swadaya. Terlepas dari polemik yang berkembang saat ini, mengenai perselisihan masalah etika dengan Danet - sang pencipta Tucixi, tindakan yang dikatakan sirik ketika melakukan ruwatan, dan kecelakaan yang dialami dalam masa uji coba 1000 Km. Dahlan mempunyai visi, dan dengan kemampuan leadernya berusaha mewujudkannya. Courageousity-nya akan mampu menyelesaikan satu persatu masalah diatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun