Kampung Gaok, nama yang unik atau bahkan terdengar asing bagi telinga kita. Apalagi bagi orang diluar jawa Barat. Kampung ini terletak sekitar 9 Km dari pintu Tol Cibubur, lewat jalan alternatif Transyogi kearah Jonggol, lewat Taman Wisata Mekarsari, akan ketemu perempatan Pasar Gandoang. Nah, dari situ belok kiri, sekitar dua kilometer. Daerah ini masuk Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.
Liburan kali ini, tepatnya 1 Januari 2013, mendapat undangan dari teman, Mas Totong Rusmana, untuk berkunjung ke rumahnya, di Kampung Gaok. Meskipun masih terbilang dekat dari Cibubur, nampak sekali suasana desa-nya.
Lingkungannya asri, banyak pepohonan, hampir setiap punya pohon rambutan lebih dari satu. Luar Biasa!
Kami empat keluarga, ber-empat mobil, dari arah yang berbeda-beda, bertemu di Kampung Gaok. Hari itu seharian, lima keluarga menghabiskan waktu di bale-bale depan rumah sambil menikmati suasana desa. Benar-benar nikmat, Luar Biasa!
Sore harinya, jalan-jalan menuju kebun yang tidak jauh dari rumah. Anak-anak berlarian ditanah lapang yang luas. Sepanjang jalan kami menemui rumah-rumah penduduk khas sunda, yaitu rumah panggung tanpa pembatas atau pagar diantaranya.
Yang menarik, yang tidak saya jumpai di Cibubur adalah banyak makam di sekitar perumahan penduduk. Kehidupan sosial disini belum mengenal makam umum. Jadi mereka membuat makam keluarga sendiri-sendiri disekitar rumah. Persis yang saya temui di Kupang - Nusa Tenggara Timur.
Tidak jauh dari kampunng ini saat ini sudah diakuisisi salah satu developper perumahan dengan luasan diatas 1000 Ha, ketenangan alam serta kultur akan segera berganti dengan deretan perumahan.
Kampung Gaok masih menjadi oase yang memungkinkan bisa dipertahankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H