bahan pokok di beberapa pasar tradisional kini mulai melonjak naik hingga 20%. Kenaikan ini sudah terjadi sejak awal tahun 2022. Â Naiknya jumlah harga pokok diperkirakan akan terus bertahan hingga jelang memasuki bulan puasa Ramadhan mendatang.Â
Bogor - SejumlahAdanya proses dinamika pasar yang tak menentu menjadi salah satu penyebab kenaikan harga bahan pokok. Harga minyak goreng, cabai, telur, bawang dan daging naik dengan cukup signifikan dari harga biasanya.Â
Seperti yang terjadi pada salah satu pasar tradisional di Kota Bogor, Pasar Anyar. Para pedangang mengatakan bahwa harga minyak kini naik hingga 20% dari harga normal dan cabai naik hingga 20% dari harga Rp40.000,-/kg kini menjadi Rp80.000,-/kg begitu juga dengan kenaikan pada bawang merah dan telur sebesar 10%.Â
Sebagai ibu rumah tangga, Siti (30) ikut berkomentar menghadapi kenaikan harga bahan pokok yang terjadi dipasaran. Bu Siti mengaku kewalahan menghadapi naiknya bahan pokok, belum lagi menjelang bulan puasa bahan pokok diduga akan terus mengalami kenaikan.Â
"Pusing banget karena banyak bahan pokok yang makin naik harganya. apalagi sekarang mendekati bulan puasa pasti kebutuhan pokok lain ikut meningkat juga ya" kata Siti Suhaebah melalui wawancara langsung, senin (7/3/2022) siang.Â
"Pengeluarannya juga semakin besar. Banyak masyarakat yang kurang mampu membeli bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari apalagi sekarang minyak mulai langka dimana-mana." Katanya.Â
Selain terjadinya kelangkaan minyak goreng, bahan pokok seperti cabai, daging, telur, bawang serta bahan pokok lainnya diperkirakan akan terus mengalami kenaikan jelang bulan puasa mendatang.Â
"Iya benar, harga pokok semua mulai naik, sekitar 20-30%. Kemungkinan untuk harga cabai akan sedikit menurun sebelum puasa. Namun, ya seperti tahun sebelumnya mungkin harga lainnya akan trus melonjak naik hingga menjelang puasa." Kata salah satu pedagang sayur, Deden Sodikin Suntana melalui wawancara langsung, selasa (8/3/2022) siang.Â
Meskipun Deden (38) merasa kenaikan ini juga berdampak pada daya beli konsumen terhadap dagangannya. Namun, Deden merasa masyarakat khususnya ibu-ibu mau tidak mau harus menghadapi kenaikan ini dengan sukarela.Â
"Memang tidak secara signifikan namun tentunya berpengaruh ya terhadap daya beli juga jadi menurun karena harga bahannya naik, tapi mau gak mau ibu-ibu juga tetep beli karena itu kebutuhan pokok mereka." Ujarnya.Â
Selain itu, kenaikan harga bahan pokok yang selalu terulang ini membuat Ibu Siti sebagai ibu rumah tangga berharap pemerintah bisa menekan harga bahan pokok terutama bahan-bahan yang sering dikonsumsi sehari-hari.Â