Mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Pontianak, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) melakukan aksi demonstrasi di depan kampus IKIP sampai di depan rektorat pada tanggal 18 Juni 2020. Mereka menuntut agar menurunkan biaya pendaftaran ulang mahasiswa yang sangat mahal.
Aksi masa mahasiswa IKIP PGRI Pontianak yang di pimpin langsung oleh Ansharudin, Presiden Mahasiswa (Presma). Ansharudin mengkonfirmasi bahwa aksi ini dilakukan mahasiswa karena menuntut kampus menurunkan biaya kuliah sebesar 20%.
Ansharudin mengatakan dalam aksi tersebut bahwa, Dalam kesulitan ekonomi saat ini karena dengan adanya virus Corona atau Covid-19, sangat di rasakan oleh para orang tua wali mahasiswa yang harus membayar biaya daftar ulang sekarang.
"Saat di wawancarai di sela aksi mahasiswa IKIP Pontianak tertanggal 18 Juni 2020 tersebut, Ansharudin mengatakan, kita menuntut kampus mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan uang pendaftaran ulang sebesar 20%" ujar presiden mahasiswa IKIP PGRI Pontianak itu.
Presiden mahasiswa tersebut mengungkapkan, sebelum melakukan aksi demonstrasi, kita sudah mengirim surat ke pihak kampus IKIP PGRI Pontianak berjumlah empat surat.
Pertama kita meminta pihak kampus mengurangi sebesar 50% namun permintaan kita tidak di respon dari pihak kampus.
Kemudian yang kedua kita mengirim surat menuntut pihak kampus IKIP PGRI Pontianak, untuk memangkas biaya kuliah sesuai dengan kemauan kampus. Namun sampai detik ini belum ada tanggapan sama sekali.
Dalam aksi demonstrasi mahasiswa itu, seorang mahasiswa yang memegang spanduk yang bertuliskan "Daftar ulang 4000.000. Kampus tidak memikirkan nasib orang tua mahasiswa".
Jika dari pihak kampus tidak merespon tuntutan kami mahasiswa maka kami akan tetap melakukan aksi ini hingga tuntutan kami di penuhi. Kata presiden mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H