Kota merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam orang, dengan banyaknya orang persaingan untuk bertahan hidup semakin ketat. Berbagai macam pekerjaan, karya, produk, fasilitas, dan jasa itu dapat diperjualbelikan dengan mudah. Di kota perputaran uang sangat baik, karena sistem kehidupan di perkotaan menuntut semacam itu. Untuk itu, di kota masyarakatnya dituntut untuk bekerja terus setiap harinya. Sehingga Masyarakat kota cenderung hanya memiliki keahlian bidang hanya beberapa saja, karena waktu dan tenaga mereka digunakan untuk pekerjaan dan keluarga saja serta sisanya untuk istirahat.
Dengan gaya hidup kota yang menuntut segalanya harus memakai uang. Itu juga sangat berdampak besar pada tumbuh kembangnya anak. Sejak kecil anak sudah diajarkan untuk hidup realistis dan materealistis. Padahal anak itu sejak kecil seharusnya dibiarkan untuk berimajinasi dan berpikir bebas terlebih dahulu. Dengan segala kemewahan, kenyamanan dan gaya hidup konsumtif itu seakan anak didekte atau didoktrin bahwasanya kehidupan itu semacam ini. Dengan begitulah awal kekreatifan anak itu mulai terhambat. Kreatif itu muncul ketika imajinasi seseorang itu kuat dan bebas tanpa batas. Sebetulnya Anak itu tidak perlu didekte atau didoktrin, cukup tumbuh kembang anak itu kita arahkan sesuai tujuannya. Sehingga anak itu bebas namun dalam kendali kita. Â
Berbeda dengan kehidupan di pedesaan. Karena memang di desa itu banyak sekali ekonomi keluarga tidak sebagus di kota. Sehingga anak itu sejak kecil dibiarkan bebas berkelana dan menjelajahi setiap sisi kehidupan. Karena di pedesaan itu banyak sekali spot atau tempat yang bebas terbuka sehingga dapat memicu kreativitas anak itu saat bermain atau melakukan aktivitas apapun. Dan juga di pedesaan juga tidak terlalu menggunakan uang sebagai alat tukar. Karena memang kekayaan alam yang berlimpah sehingga masyarakat desa itu secara tidak sadar memiliki sifat dermawan.
Akan Tetapi, poinnya sebetulnya bukan itu. Poinnya adalah bagaimana cara kita untuk mendidik anak itu agar tumbuh kembanya itu dapat kreatif, cerdas, beradab dan dapat diandalkan saat sudah dewasa kelak. Entah itu di kota ataupun di desa, tumbuh kembang anak itu tergantung pendidikan yang diajarkan oleh orang tuanya. Ada kata - kata mutiara dari bapak pahlawan kita yaitu "Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu." -Ki Hajar Dewantara. Berikut adalah pendidikan anak usia dini yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara :
1. Pendidikan anak usia dini merupakan masa peka atau masa penting bagi kehidupan anak, dimana pada masa tersebut masa terbukanya jiwa anak sehingga segala pengalaman yang diterima anak pada masa usia di bawah tujuh tahun akan menjadi dasar jiwa yang menetap, sehingga pentingnya pendidikan di dalam masa peka bertujuan menambah isi jiwa bukan merubah dasar jiwa. Lebih lanjut, Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan yang diselenggarakan untuk anak usia dini adalah pendidikan yang membebaskan selama tidak ada bahaya yang mengancam. (Mutiara, 2013)
2. Pendidikan anak usia dini berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara didasarkan pada pola pengasuhan yang berasal dari kata "asuh" artinya memimpin, mengelola, membimbing. Pendidikan dilaksanakan dengan memberi contoh teladan, memberi semangat dan mendorong anak untuk berkembang (Sujiono, 2009).Â
3. Adapun ajaran kepimimpinan atau semboyan yang akan selalu menjadi dasar pendidikan yang meliputi: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Alangkah baiknya orang tua menerapkan ajaran tersebut, Karena orang tua itu merupakan contoh secara langsung dan nyata oleh seorang anak
4. Mendidik anak dengan cara yang menyenangkan, sederhana dan asyik dapat memicu kreativitas anak dan pembelajarannya mudah diserap. Pendekatan budaya inilah yang menjadi keunikan dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara. Kegiatan seperti permainan tradisional, nembang (bernyanyi), cerita-cerita daerah selain dapat mengembangkan aspek perkembangan juga memuat pendidikan karakter karena didalamnya terdapat banyak pesan moral yang bisa disampaikan kepada anak didik. (Mutiara, 2013)
Dengan Pendidikan yang baik dan sesuai kebutuhan anak dapat memicu tumbuh kembang kreativitas seorang anak. Sehingga peran orang tua dalam pendidikan anak sangat penting. Karena demi kelangsungan hidup anak kedepannya.
Kreativitas itu bisa diasah sejak usia dini