Mohon tunggu...
Ady PerdanaPutra
Ady PerdanaPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya/Teknik Industri

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya - Teknik Industri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersinergi Membagun Desa Papungan melalui Program Matching Fund dengan Pemanfaatan Ikan Mudjair menjadi Produk Olahan

16 November 2022   02:00 Diperbarui: 16 November 2022   02:02 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Peserta Matching Fund UNTAG di Desa Papungan/dokpri

Di Kabupaten Blitar tepatnya di Kecamatan Kanigoro terdapat sebuah desa yang bernama Desa Papungan. Dalam sejarahnya Desa Papungan juga dikenal sebagai kampung Ikan Mudjair. Mengapa demikian? Dikarenakan pada tahun 1963 di Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar ditemukan ikan mudjair (Oreochromis Mossambicus Peters) oleh seorang perangkat desa yang akhirnya sampai sekarang terkenal dengan sebutan Mbah Mudjair.

Dikarenakan Ikan Mudjair sudah menjadi iconic di Desa Papungan, maka dari itu mulai dari keturunan Mbah Mudjair hingga masyarakat setempat berupaya untuk melestarikan peninggalan Mbah Mudjair yang bisa dibilang hampir punah. Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari budidaya hingga pemanfaatan mudjair menjadi olahan produk jadi. Produk olahan mudjair yang sudah berlangsung diantaranya abon mudjair, mudjair fillet, nugget ikan mudjair, dan sosis ikan mudjair.

Abon ikan mudjair/dokpri
Abon ikan mudjair/dokpri
Nugget ikan mudjair/dokpri
Nugget ikan mudjair/dokpri

Mudjair fillet/dokpri
Mudjair fillet/dokpri

Pemanfaatan mudjair menjadi olahan produk jadi bukan tanpa alasan, adapun tujuan yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini antara lain untuk meningkatkan sektor perekonomian warga Desa Papungan, memakmurkan para petani ikan lokal, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan menciptakan desa yang aktif, kreatif dan inovatif di bidang olahan ikan mudjair.

Kegiatan ini tidak lepas dari andil masyarakat, perangkat desa, relawan, dan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam upaya mengembangkan dan membangun desa melalui pemanfaatan Sumber Daya Alam yang ada di Desa Papungan serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk memaksimalkan komoditas yang dimiliki Desa Papungan.

Adapun program yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya terhadap pengolahan ikan mudjair antara lain memaksimalkan proses produksi agar lebih efisien, branding dan packaging produk agar lebih memiliki nilai jual di mata konsumen serta usulan ide untuk pengolahan ikan mudjair.

Selama berlangsungnya kegiatan ini masyarakat terlihat sangat antusias, hal ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki kemauan untuk memulai perubahan untuk membangun Desa Papungan agar lebih baik kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun