Mohon tunggu...
Ady Malik
Ady Malik Mohon Tunggu... Wirausaha -

Mencoba menjadi yang terbaik. Dan percayalah saya humoris!!!

Selanjutnya

Tutup

Money

UMKM Dadakan

17 Mei 2018   23:24 Diperbarui: 17 Mei 2018   23:44 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki bulan ramadhan tentunya banyak hal yang menarik untuk dikaji dan disosorot dengan seksama. Salah satunya adalah tentang bisnis dan kuliner. Di bulan penuh berkah ini tentunya tidak asing lagi dengan hal yang berbau kuliner, apalagi kalau sudah menyinggung masalah ngabuburit. Pasti inti dari ngabuburit pun adalah kuliner dan kebersamaan di pinggir jalan. Namun kali ini saya tidak akan menyoroti varian kuliner, tapi saya lebih tertarik untuk mengupas para wirausahawan dadakan yang pasti kita temui di pinggir jalan. 

Berkat dari puasa ini, para jiwa muda dan tua, yang pengalaman dan yang nyubi saling bersaing menjajakan dagangan mereka ketika mendekati buka puasa. Ini sangat menarik, melihat bisnis dan wirausaha dadakan ini hanya kita temui di bulan ramadhan saja. Meski ada juga yang bertahan dan memilih melanjutkan bisnisnya hanya untuk hari khusus saja. Memang sangat disayangkan mengingat kejadian ini hanya berlangsung sesaat. Padahal ini perlu kiranya untuk dirangkul dan disuport hingga bisnis mereka terus tumbuh berkembang dan mandiri. Dengan demikian upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran bisa tertolong dengan memoles wirausaha dadakan ini. 

Hal - hal yang seperti ini memang sering terabaikan karena selama bertahun tahun UMKM Dadakan ini tidak dipandang sebagai peluang kemandirian rakyat yang perlu di bina, melainkan hanya sebatas hiburan semata ketika mendekati waktu berbuka puasa. 

Dalam hal bisnis atau yang lebih spesifik dagang (makanan & minuman) harus inovatif dan kreatif. Apalagi produk yang kita jual adalah produk asli buatan kita. Tanpa adanya kreasi dan inovasi, persaingan produk kita akan akan lesu di pasaran. Karena untuk produk kuliner saya rasa sangat dinamis. 

Dimana tiap tahun akan selalu kita temui beragam rework makanan dan minuman yang akan booming, seperti dulu ada kripik maichi dan sekarang es kepal milo. Meski sesaat, setidaknya produk ini menjadi fenomena dan menjamur. Inilah kenapa kreasi dan inovasi begitu diperlukan. Tanpa dua hal itu, maka kita akan stagnan dan akan condong pada gulung tikar. Sudah banyak kejadian gulung tikar dari wirausahan -wirausahawan yang produknya lesu kurang inovasi. 

Meski saya bukanlah enterpreneur dan bisnisman dan bukan pula trainer, tapi saya mempelajari celah ini dari sebuah pengalaman yang pernah saya lakukan tahun lalu. Ini hanya sebuah opini dari seorang yang termasuk UMKM dadakan, termasuk masukan bagi mereka para pelaku usaha. Semoga kedepannya pemerintah bisa melihat manfaat dan celah kemajuan ini dari bisnis kuliner di bulan ramadhan bukan malah memandangnya hanya dari segi hiburan semata. Tetap semangat  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun