Mohon tunggu...
Adyelia Murti
Adyelia Murti Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Sekolah Tinggi Agama Hindu Singaraja.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bullying yang Terjadi Diubah Menjadi Kata "Baper"

27 Januari 2021   11:26 Diperbarui: 27 Januari 2021   12:01 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siapa sih yang tidak tahu kasus bulliying? Mungkin setiap menggunakan sosial media, baik dalam bentuk whatsapp, instagram, telegram, line, youtube dan lain hal sebagainya tidak jarang kita mendengar kasus Bullying. Bagi yang belum tahu Bullying, kita simak penjelasannya di bawah ini. 

Bullying atau penindasan menurut sudut pandang saya adalah suatu tindakan, niat, rencana, ataupun segala hal yang berbau negatif yang dilakukan dalam bentuk kekerasan baik secara fisik maupun batin, dimana pada kasus ini dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyelakai ataupun menghakimi orang lain, yang dimana nota bene nya orang menyakiti adalah orang yang lebih berkuasa atau lebih kuat, dan yang di Bully adalah orang orang yang termasuk kaum minoritas, yang dimana juga pada kasus Bullying ini terjadi terus menerus dilakukan kepada korban bahkan hingga mengajak, menghasut, memprovokasi orang lain untuk ikut membully. 

Namun dari kasus kasus tersebut tentu ada beberapa faktor pendukungnya diantaranya, rendahnya pendidikan, pengetahuan, dan kurang nya kepedulian orang tua dan masyarakat setempat pada seseorang. Faktor faktor ini bila dimiliki oleh seseorang atau sekolompok orang lah, yang terkadang membuat kasus Bullying ini kian meningkat, yang semakin hari kasus Bullying semakin ganas merajalela di kehidupan masyarakat baik dalam dunia maya maupun dunia nyata. 

Bahkan pada beberapa kejadian kasus Bullying ini di rekam dan di videokan yang dalam bentuk kekerasan fisik yang dilakukannya. Yang dimana video tersebut disebarluaskan ke media yang tentunya akan menjadi sorotan bagi warga yang menontonnya.

Kasus Bullying juga bisa berkaitan erat dengan kenakalan remaja, yang dimana ada faktor berontak dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal yang melanggar norma norma tersebut. Yang dimana diantaranya kasus Bullying tersebut bisa berbentuk seperti body shaming maupun lain hal sebagainya. Tak jarang korban korbannya pula merasa putus asa dan tak jarang juga para korban mengakhiri hidupnya. 

Namun bagi saya yang menjadi titik permasalahan dalam kasus kasus yang tersebar dan terbesar pada Bullying ini adalah hilangnya kesadaran seseorang atau suatu kelompok mengenai kata kata "Minta tolong, terimakasih dan maaf" terutama kata Maaf. 

Tak jarang seseorang menggantikan kata maaf dengan kata "Baper banget sih" atau "gitu aja Baper" atau Bawa Perasaan. Yang membuat hilangnya makna maaf pada ketatanan hidup bermasyarakat. 

Melihat tidak sedikitnya kasus Bullying ini, menurut saya perlu adanya pengawasan ketat terhadap penggunaan sosial media, dan tentu perlunya peran orang tua lebih jauh mengenai sang anak dan perlunya menanamkan nilai nilai moral lebih jauh mengenai tatanan sopan santun pada seseorang anak sejak dini. Sehingga bisa meminimalisir kejadian Bullying tersebut. 

Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun