Mohon tunggu...
Adyanto Aditomo
Adyanto Aditomo Mohon Tunggu... -

Pendidikan S1 Tehnik Elektro dan banyak menggeluti bidang Enggineering, terutama Mekanikal & Elektrikal

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Hebatnya Anies dalam Mempecundangi SBY

16 Februari 2017   09:12 Diperbarui: 16 Februari 2017   09:30 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Pilkada DKI Putaran Pertama, Anies mampu memanfaatkan kecerobohan SBY dalam memprovokasi umat Islam untuk menghadang Ahok menang di Pilkada DKI 2017, mulai dari fatwa MUI terhadap Ahok, gerakan 411 dan 212, sampai adanya tuduhan MAKAR, yang membuat dunia politik Indonesia gonjang - ganjing.

Awalnya Anies ingin mengikuti jejak SBY, yaitu merapat ke FPI.
Tapi apa lacur?
Elektabilitas Anies langsung anjlok.
Pengamat Politik bilang: Pendukungnya marah ketika melihat Anies yang santun, ternyata berkoalisi dengan kelompok Islam Garis Keras seperti FPI.
Menyadari hal tsb, Anies langsung mengubah strategi kampanye, yaitu menjaga jarak dengan FPI dan Kelompok Islam Garis Keras lainnya seperti HTI, FUP, dsb.
Anies juga menghindari Pengerahan Massa Islam dalam setiap kampanye, tetapi lebih memilih melakukan dakwah di Masjid - masjid saat Sholat Subuh.
Ternyata strategi ini sangat jitu dalam menarik minat umat Islam yang melihat Anies sebagai alternatif pemimpin lain, yang kebetulan beragama Islam, selain Ahok yang Kristen.
Pendukung Anies ini lebih moderat dan lebih intelek dibandingkan pendukung Agus yang cenderung Radikal dan Kurang Terpelajar.

Lantas bagaimana dengan Agus dan SBY?
Agus itu selalu tunduk apa katanya SBY.
Sayangnya SBY itu, ibarat Pemain Silat, jurusnya ya cuma itu - itu saja dari waktu ke waktu.
Ketika Anies menjaga jarak dengan Kelompok Islam Garis Keras seperti FPI, Agus justru makin merapatkan barisan dengan seluruh Kelompok Islam Garis Keras seperti FPI, HTI, FUP, dsb.
SBY tidak melihat bahwa strategi itu yang justru bisa menghancurkan Agus di Pulkada DKI Putaran Pertama.
Saat minggu tenang, Agus bersama para pentolan Islam Garis Keras pergi Umroh bareng.
Jelas itu merupakan strategi yang sangat keliru, karena sebetulnya masyarakat Islam DKI tidak terlalu suka dengan Kelompok Islam Garis Keras seperti FPI, dsb.

Akhirnya apa yang terjadi?
Sebagian besar pendukung Agus beralih ke Anies.
Anies melakukan semua itu dengan cara yang sangat elegan dan tidak ada tanda - tanda kecurangan dalam upaya untuk merebut suara Umat Islam dari tangan Agus.

Yang harus difikirkan oleh para pendukung Paslon 2 Ahok - Jarot, saat ini adalah: Bagaimana caranya merebut hati para pendukung Agus agar tidak beralih ke Anies di Pilkada Putaran Kedua.

Banyak cara elegan untuk bisa merebut mereka agar tidak berpihak ke Anies, mengingat pebdukung Agus adalah 70% Muslim dan 30% Non Muslim.

Demikian pula bagi para Pendukung Paslon 3, harus berupaya keras agar pendukung Paslon 1 beralih mendukung Paslon 3.
Jangan dikira itu pekerjaan mudah, hanya karena mereka punya basis massa yang sama.
Bila Paslon 3 tidak hati - hati, pendukung Paslon 1 akan Abstain alias Golput atau malah mendukung Paslon 2 di Putaran Kedua, akibat sakit hati karena merasa "DITELIKUNG" ditikungan terakhir menjelang Pemungutan Suara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun