Mohon tunggu...
A. Dyan Mardiana. R
A. Dyan Mardiana. R Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Her Name

11 Desember 2014   17:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sore hari yang indah, saya bersama adik saya keluar rumah menuju air terjun yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari rumah. Untuk menuju air terjun tersebut saya dan adik saya menggunakan sepeda motor.

Setibanya disana, ternyata ada serombongan model yang juga datang untuk hunting foto di air terjun tersebut. Air terjun itu memang sangatlah indah ditambah dengan berbagai bunga yang tumbuh disekililingnya, sangatlah cocok untuk orang yang suka hunting foto, karena tempatnya sangat bagus untuk dijadikan objek.

Adik saya sangat senang saya ajak ke air terjun karena adik saya memang sangat suka bermain air. Sebelum kami pulang dari air terjun kami berkenalan dengan salah satu model yang bernama Cindy. Model yang bernama Cindy tersebut sangatlah cantik dan anggun.

Sesampainya di rumah, saya dan adik saya langsung makan lalu beristirahat. Keesokan paginya, saya dan ibu belanja ke swalayan terdekat. Kebiasaan ibu saya, sekali dalam seminggu berbelanja di swalayan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Di swalayan saya membantu ibu membawa barang belanjaan, tiba – tiba saya melihat model yang kemarin sore berkenalan dengan saya di air terjun. Saya mau menyapanya tapi saya lupa namanya siapa, padahal baru kemarin saya berkenalan dengan dia.

Saya terus berusaha agar bisa mengingat nama model tersebut tapi saya tetap tidak bisa mengingatnya. Jadinya, saya tidak jadi menyapa model tadi. Di dalam perjalanan pulang, ibu singgah di salah satu salon yang ada di pinggir jalan. Di depan salon tersebut ada tulisan “Cindy salon”, tiba – tiba saya teringat model tadi saya baru ingat kalau model tadi itu bernama Cindy. Berkat salon yang disinggahi ibu saya jadi bisa mengingat nama model tersebut.

Betapa bodohnya saya yang begitu cepat melupakan nama orang, padahal baru kemarin saya kenalan dan kenapa juga saya bisa mengingat wajahnya tapi lupa dengan namanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun