Tidak bisa dipungkiri lagi nama Dahlan Iskan dan Joko Widodo sebagai tokoh yang suka blusukan dan terjun langsung ke akar masalah, menjadikan mereka tokoh yang unik dan tidak biasa, bahkan banyak yang bilang sebagai tokoh yang rada “edan” karena sering menabrak “pakem” yang biasa terjadi selama ini.
Dengan tampilan yang sama-sama sederhana, ngomong apa adanya, bahkan terkesan ceplas ceplos, sampai-sampai sering apa yang dikatakan mereka di jadikan jargon dalam masyarakat seperti kata-kata kerja,kerja,kerja yang populer karena sering dikatakan oleh Dahlan, dan kata simple yang mendadak terkenal karena sering diucapkan oleh Jokowi, bahkan kata blusukan yang dulunya jangankan didengar diucapkan aja jarang pa lagi oleh media,menjadi begitu identik apabila seorang pejabat apabila mau dikatakan merakyat, tidak kurang seorang presiden SBY pun melakukan blusukan untuk mendekatkan diri ke rakyatnya. Menjadikan kedua tokoh ini seperti trend centre yang selalu diburu media layaknya selebritis yang pemberitaannya laku dijual.
Karakter kedua tokoh ini yang begitu unik, bersahaja dan merakyat, mengapungkan nama keduanya untuk ikut bertarung dalam pilpres 2014. Tidak kurang setiap survey yang dilakukan oleh Lembaga-lembaga survey nasional selalu mencantumkan keduanya sebagai kandidat presiden yang harus diperhitungkan oleh figur-figur lama yang kembali ikut bertarung di bursa capres yang akan datang.
Kedua tokoh ini bisa saya bilang The phenomenon. Ketika negeri ini krisis figur baru sebagai pemimpin negeri, keduanya muncul memberi perbedaan yang selama ini di rindukan oleh rakyat. Tanpa canggung keduanya keluar masuk tempat kumuh, makan di kaki lima, naik ojek, naik kereta api berdiri bersama penumpang lainnya, hingga bila perlu terjun langsung bersama bawahannya di lapangan ikut bekerja, memberikan motivasi dan mengawasi pelayanan pada masyarakat.
Jika keduanya kelak pada akhirnya harus bertarung dalam pilpres 2014, tentunya ini akan menjadi hal yang sangat menarik. Seperti diketahui santer beredar kabar Dahlan sudah menyatakan sikap siap untuk mengikuti Konvensi Partai Demokrat yang akan menjaring calon presiden 2014. Bahkan kabarnya tak kurang Ketua Umum Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai Ketua Pembina Soesilo Bambang Yudhoyona telah meminta Dahlan ikut dalam Konvensi yang diadakan partai pemenang pemilu tahun 2009 tersebut.
Jokowi justru mengalami hal yang agak berbeda. Sampai saat ini PDIP belum memberi sinyal untuk mengusung Jokowi ikut bursa pilpres 2014. Bahkan terkesan elit partai pusat bergambar banteng moncong putih tersebut masih mengharapkan Ketua Umum Megawati untuk kembali maju masuk bursa capres yang akan datang. Hal yang berbeda justru disuarakan pengurus partai PDIP di Daerah. Seperti diketahui Pengurus Daerah Jawa Timur sudah mulai menyuarakan aspirasinya untuk meminta Ketua Umum PDIP tidk maju lagi dalam pilpres 2014 dan berharap bisa mengusung Jokowi sebagai calon presiden PDIP.
Akankah kedua “Raja Blusukan” ini pada akhirnya benar-benar ikut bertarung dalam pilpres 2014. Jika iya kita akan menikmati pertarungan politik yang berbeda pada pilpres sebelumnya. Jika kedua kartu As ini bertarung tentu akan membuat nuansa baru yang jauh sangat berbeda dalam pertarungan politik menuju RI 1. tetapi 2 karu As ini bisa juga akan tenggelam bila tidak hati-hati ada Joker yang muncul memenagkan pertandingan, bisa jadi Prabowo, JK, Mahfud, Ical, Wiranto atau malah Bang Haji Rhoma. Mari kita lihat bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H