Mohon tunggu...
ADwi Handaru
ADwi Handaru Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

It's me....

Selanjutnya

Tutup

Humor

Hanya Terima Kasih...

20 Juli 2010   18:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Teringat kejadian beberapa waktu silam....

Di saat tengah hari dan waktu mencari pengisi perut, terdamparlah saya di dekat tempat perbelanjaan dengan ciri khas junction. Saya pun berusaha mencari hidangan yang cocok dengan perut dan kantong tentunya,hehehe... . Akhirnya, terpilihlah ketoprak di sisi jalan. Hanya beberapa langkah dari sang penjual ketoprak, ada penjual minuman dengan dorongan seadanya lengkap dengan rokok, permen, tisu dsb.

Di tengah-tengah paruh waktu menyantap ketoprak, ada sebuah sedan mewah berwarna hitam berhenti tepat di depan ibu penjual minuman tersebut. Terlihat jelas seorang pria paruh baya di posisi sopir dan seorang wanita cantik paruh baya pula di sebelahnya, semuanya memakai kacamata hitam. Jendela di samping wanita tersebut pun terbuka dengan lebar. Sang Ibu penjual minuman tersebut sepertinya sangat berharap mereka akan membeli sesuatu dari salah satu jualannya, saya pun sempat menduga hal yang sama. Ternyata eh ternyata....pengguna mobil (diwakili sang pria) itu hanya menanyakan petunjuk atau alamat saja. Sang Ibu penjual minuman yang kebetulan tahu pun menjawabnya dengan antusias. Setelah Ibu penjual minuman tersebut menjawab mobil pun langsung tancap gas.

Karena kebetulan posisi makan saya dekat dengan posisi duduk Ibu penjual minuman tersebut, Ibu penjual minuman tersebut berkata dengan aksen Sumatra, "Ternyata ucapan terima kasih itu mahal harganya." Tanya saya, "Lha koq bisa, Bu?" "Iya,dek. Buktinya jaman sekarang, ucapan terima kasih itu jarang diucapkan. Kayak itu tadi tuh...yang naik mobil...senyum aja enggak eh begitu dikasih bantuan malah langsung kabur..." jawab Ibu penjual minuman. Saya pun tersenyum miris dan berkata, " Ya mungkin mereka buru-buru, Bu" sambil tetap positive thinking. "Ya beginilah jadi masyarakat kecil selalu dianggap sebelah mata, kadang malah tutup mata..." sahut Ibu penjual minuman sambil tersenyum dan sesaat kemudian tatapan matanya jauh menerawang entah sambil memikirkan apa.

Tak terasa seporsi ketoprak pun ludes, waktunya memberi hak kepada Bapak penjual ketoprak dan diakhiri kata, "Nuwun nggih, Pak."

Matur nuwun.

~Cibubur, 21201007~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun