[caption id="attachment_201884" align="aligncenter" width="640" caption="Orang Gila dalam KRL Ekonomi Jabotabek (Dok. Pribadi)"][/caption] Peristiwa ini penulis tangkap ketika naik KRL Ekonomi Jurusan Jatinegara-Bogor pekan kemarin. Saya naik dari Stasiun Sudirman tujuan Bogor, ketika didalam gerbong tanpa sengaja penulis lihat dengan mata kepala sendiri, ada seorang penderita gangguan jiwa duduk dengan rambut gondrong dan kusut serta sambil menyilangkan kakinya serta ber-jeans compang-camping. Disebelah kanan penumpang abnormal ini, ada seorang laki-laki menengadah ke atas sambil tutup hidung dengan sapu tangan. Disamping kirinya ada seorang perempuan berjilbab yang seakan tak peduli dengan "tetangga" sebelahnya, yang penting dapat duduk. Menurut pantauan penulis sejak lama memang orang gila atau sakit jiwa banyak berkeliaran di peron-peron stasiun yang ada di seputar Jabodetabek. Bahkan banyak yang menjadi penumpang tanpa ada kontrol mulai dari loket, peron sampai atas gerbong dan ketika turun di stasiun tujuan. Kondektur kereta api dan petugas outsourcing berbaju biru yang biasanya menarik karcis kereta rel listrik ini, sudah lebih dari dua tahun tak kelihatan menarik karcis dari penumpang. Hal ini diakui oleh banyak penumpang. Kondektur hanya ada di KRL Commuter Line, karena mungkin penumpang membayar lebih mahal, walaupun copet dan pelaku pelecehan seksual tetap ada di KRL Commuter Line ini. PT. Kereta Api Indonesia seakan tak peduli dengan kondisi ini. Konsumen KRL Jabodetabek  semakin tidak mendapatkan haknya untuk memperoleh pelayanan yang aman dan nyaman dalam menggunakan jasa KRL baik yang ekonomi maupun yang commuter line.  Disamping jadwal yang amburadul dan petugas outsourcing yang arogan dan keras kepala serta bahkan sering terlihat memeras penumpang KRL Jabodetabek. Dengan pelayanan yang semakin memburuk ini, apakah layak PT. KAI menaikkan tarif karcis bagi penumpangnya yang rencananya mulai awal bulan Oktober ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H