[caption caption="Foto Brigadir Petrus Bakus"]Pada awal Februari 2016 lalu kita dikejutkan dengan kasus pertama anggota polisi bunuh diri. Yakni Kanit Resmob Polresta Bandung Lampung, Iptu Syahri Lubis, yang menembakkan pistol ke kepalanya sendiri. Tanpa diketahui perwira polisi pertama yang ganteng dan banyak penggemarnya di media sosial bunuh diri dengan menembakkan pistol ke arah kepalanya sendiri di rumah dinasnya di Bandar Lampung. Beliau yang lulusan Akpol tahun 2012 harus kehilangan nyawa dan karirnya karena penyebab yang tidak jelas.
Jum'at dinihari kemarin, 26 Februari 2016, kita dikejutkan kembali dengan kejadian anggota polisi bermasalah, yakni Brigadir Petrus Bakus, anggota Satintelkam Polres Melawi, yang dengan tega dan sadisnya membunuh kedua anaknya Febian (5 tahun) dan Amora (3 tahun). Tidak hanya membunuh pelaku juga memutilasi kedua anaknya tersebut ke dalam beberapa bagian. Menurut keterangan isterinya, pada dinihari kemarin Brigadir Petrus menghampiri isterinya dengan parang terhunus dan berlumuran darah dan mengatakan kepada isterinya bahwa dia baru saja membunuh kedua anaknya. Rupanya ada niat Brigadir Petrus untuk membunuh isterinya, namun isterinya berhasil melarikan diri sehingga selamat.
Menurut keterangan isterinya sudah sepekan ini Brigadir Petrus Bakus bila di rumah sering marah-marah. Selain itu, menurut keterangan keluarganya, bahwa sejak saat kecil Brigadir Petrus Bakus sering mengalami kekerasan dari keluarganya.
Perbuatan keji yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus dengan membunuh dan memutilasi kedua anak kandungnya ini ternyata tidak membuatnya menyesali perbuatannya. Menurut Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Arief Sulistyanto, mengungkapkan kepada kompas.com, saat diperiksa, tersangka mengaku melakukan pembunuhan kedua anaknya tersebut dengan sadar. Bahkan Petrus mengaku tidak menyesal karena ada bisikan yang memerintahkan dirinya melakukan perbuatan tersebut untuk persembahan kepada Tuhan.
"Tersangka tidak menyesal karena anaknya sudah kembali ke surga, dan menganggap anaknya sudah menyatu dengan dirinya, ungkap Arief, menirukan pengakuan tersangka pada Jum'at semalam.
Dari kasus ini di awal tahun 2016 ini Polri harus mawas diri dan memberikan prioritas atas pentingnya pembinaan dan pengawasan internal anggotanya. Harus diperhatikan pula pemeriksaan jiwa kepada anggota Polri secara berkala. Â Â
Â
Dari berbagai sumber. Sumber foto www.sapujagat.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H