Mohon tunggu...
Joe Aldrie
Joe Aldrie Mohon Tunggu... profesional -

Advokat,Pemerhati masalah Hukum dan Sosial, Pembelajar dalam menjadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerdas Spiritual = Cerdas Memilih

10 Mei 2014   06:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang memang merupakan hal yang sulit, bahkan bisa dibilang hampir mustahil, untuk dapat menilai kualitas dari seorang calon Presiden hanya bersandarkan pada rekam jejak dan ”penampilan luar”, yang terkadang bisa mengecoh.

Bisa jadi, gemuruh dan senyapnya operasi konsolidasi dalam panggung politik belakangan ini, sangat piawai dalam melakukan ”make over”, hal mana dari sosok dengan catatan hitam masa lalu, dapat disulap nan memukau bagi mata para pemilih saat ini.

Ritual politik kita dan juga di berbagai negara di belahan bumi ini, jelas membawa warna harapan baru bagi rakyat, yang kalau terlalu bombastis disebut jelata, akan lebih baik tercatat sebagai, saudara-saudara kita, sesama warga negara yang berada pada kondisi pra sejahtera.

Namun jangan lupa, kecenderungan kita sebagai bangsa besar yang pemaaf, tidak membuat secara otomatis membuat kita menjadi bangsa pelupa akan berbagai masalah besar yang mendera negeri ini, dan yang terlupakan seiring waktu berjalan.

Pada pokoknya, manakala kecerdasan intelektual masih menjadi sesuatu yang relatif adanya bagi setiap pribadi, utamakan kecerdasan spiritual, yang dapat menjadikan kita manusia cerdas dalam memilih kemana haluan nasib bangsa selanjutnya.

Sebagai negara demokrasi, de facto, rasa berdemokrasi itu kadang sulit untuk dikecap lidah, dan sebagai negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum, teriakan ketidakadilan dipastikan masih ada.

Segudang pekerjaan rumah tangga bakal ditaruh sebanyak-banyaknya buat calon Pemimpin negara ini, bersyukurlah bahwa atas perkenan Tuhan kita masih diberi kesempatan menikmati pahit manisnya dampak perjalanan dan sikap politik mereka.

Yang wajib dijadikan perenungan bersama adalah, mengasah kecerdasan spritual dalam menunjuk siapa yang punya kepantasan untuk itu, dan dengan demikian, maka tidak akan terlalu kecewa manakala diperhadapkan pada pilihan yang salah,karena Tuhan selalu ada buat kita…

Tetap optimis seperti dapat disitir melalui ungkapan,” Spina etiam grata est, ex qua spectatur rosa”…Bahkan melalui semak berduri terlihat bunga mawar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun